10 Buku Terlaris Penerbit Baca

  1. The Psychology of Money, Penulis: Morgan Housel

Kesuksesan dalam mengelola uang tidak selalu tentang apa yang Anda ketahui. Ini tentang bagaimana Anda berperilaku. Dan perilaku sulit untuk diajarkan, bahkan kepada orang yang sangat pintar sekalipun. Seorang genius yang kehilangan kendali atas emosinya bisa mengalami bencana keuangan. Sebaliknya, orang biasa tanpa pendidikan finansial bisa kaya jika mereka punya sejumlah keahlian terkait perilaku yang tak berhubungan dengan ukuran kecerdasan formal.

Uang―investasi, keuangan pribadi, dan keputusan bisnis―biasanya diajarkan sebagai bidang berbasis matematika, dengan data dan rumus memberi tahu kita apa yang harus dilakukan. Namun di dunia nyata, orang tidak membuat keputusan finansial di spreadsheet. Mereka membuatnya di meja makan, atau di ruang rapat, di mana sejarah pribadi, pandangan unik Anda tentang dunia, ego, kebanggaan, pemasaran, dan berbagai insentif bercampur.

Dalam The Psychology of Money, penulis pemenang penghargaan, Morgan Housel membagikan 19 cerita pendek yang mengeksplorasi cara-cara aneh orang berpikir tentang uang dan mengajari Anda cara memahami salah satu topik terpenting dalam hidup dengan lebih baik.

“Salah satu buku keuangan terbaik dan paling orisinal.”—Jason Zweig, The Wall Street Journal

“The Psychology of Money penuh dengan ide-ide menarik dan kesimpulan praktis. Bacaan penting bagi siapa saja yang ingin mengelola uang dengan lebih baik. Semua orang wajib memiliki buku ini.”—James Clear, penulis buku laris Atomic Habits

  1. Mindset (Edisi Revisi), Penulis: Carol S. Dweck, Ph. D.

Terbukti telah mengubah cara orang melihat dunia dan kesuksesan hidup di berbagai belahan dunia, Mindset bertengger jadi topseller di amazon.com sejak 13 tahun lalu hingga sekarang.

Paparan tentang kesuksesan dalam buku ini sangat mendasar dan langka. Lazimnya, buku-buku tentang kesuksesan lebih menawarkan sisi-sisi praktis. Namun, buku ini justru mengajak Anda menggarap inti masalah kesuksesan: pikiran. Tak hanya itu, buku ini mengontraskan dengan apik tokoh-tokoh dunia—di bidang musik, sastra, sains, olahraga, dan bisnis—yang berpola pikir tetap (fixed mindset) dan berpola pikir tumbuh (growth mindset). Ternyata, tokoh yang berpola pikir tumbuh lebih mampu mempertahankan kesuksesan dan kegembiraan hidup. Hal ini dikarenakan mereka lebih menekankan proses belajar dan peran ikhtiar daripada mengandalkan bakat dan kecerdasan.

Bagi Anda penikmat buku motivasi, teramat sayang bila Anda tak melahap isi buku ini. Bagi Anda para pemimpin, eksekutif, guru, orangtua, atau pelatih olahraga, buku ini sangat membantu dalam mengubah para pembelajar “bermasalah” menjadi insan-insan sukses dan bahagia. Sebagai pribadi pun, Anda tak bakal kecewa dengan buku hasil penelitian 20 tahun lebih dari ahli kenamaan di bidang psikologi kepribadian ini. Banyak inspirasi yang niscaya membuat Anda senantiasa optimistis, gembira, dan terampil membangkitkan kemampuan-kemampuan dahsyat dalam diri Anda.

  1. Good Vibes, Good Life, Penulis: Vex King

Jadilah versi terbaik dirimu! Bagaimana cara mencintai diri sendiri dengan sepenuh hati?
Bagaimana cara mengubah emosi-emosi negatif menjadi emosi-emosi positif? Mungkinkah kita dapat menemukan kebahagiaan abadi?

Vex King menjawab semua pertanyaan ini. Ia mengambil hikmah dari pengalaman-pengalamannya mengatasi berbagai cobaan berat dalam hidup dan membaginya kepada kita semua. Lewat buku ini, Vex King menginspirasimu untuk:

-Merawat diri, mengatasi energi toksik, serta memprioritaskan well-being

-Mengembangkan kebiasaan gaya hidup positif, termasuk hidup berkesadaran dan meditasi

-Mewujudkan tujuan-tujuanmu menggunakan teknik yang telah dicoba dan teruji

-Menguasai ketakutan, dan mengalir bersama Semesta

-Menemukan tujuan pamungkas dan menjadi cahaya yang menerangi orang lain.

Vex King menyampaikan semua itu dengan gaya tutur yang bersahaja, sehingga dapat terhubung dengan pengalaman banyak orang. Buku ini berguna untuk siapa pun yang ingin keluar dari terowongan gelap dan membutuhkan alat untuk membangun kehidupan yang mereka cintai.

  1. Jika Kucing Lenyap dari Dunia, Penulis: Genki Kawamura

Apakah yang akan kamu lakukan jika umurmu tinggal hitungan hari? Apa perasaanmu jika kamu akan segera mati?

Seorang lelaki muda penyendiri yang bekerja sebagai tukang pos divonis mengidap kanker stadium akhir. Umurnya tinggal sebentar lagi. Dalam kekalutan, datang tawaran menggiurkan untuk melakukan perjanjian dengan Iblis agar hidupnya terselamatkan. Syaratnya: setiap hari dia harus bersedia menghilangkan sebuah benda yang dia sayangi dari dunia ini.

Jika kamu yang berada pada posisi dia, maukah kamu menerima tawaran sang Iblis? Jika ya, benda apa yang rela kamu hilangkan? Maukah kamu menghilangkan mantan pacarmu? Maukah kamu melenyapkan binatang kesayanganmu dari dunia yang aneh ini?

Novel unik ini tak hanya asyik dibaca dan sangat menghibur, tapi juga akan memberi kita pencerahan tak terduga, sekaligus membuat kita tertawa, menangis, dan merenung.

“Awalnya, Jika Kucing Lenyap dari Dunia terasa seperti dongeng, ringan dan membingungkan. Tapi perlahan, bab demi bab―cukup dengan mengandalkan percakapan, ingatan, dan pencarian sang narator, juga eksperimen pemikiran yang sensitif―novel ini menimbulkan ketegangan kosmik yang lebih tinggi daripada film atau novel thriller mana pun. Seperti kucing yang mengendap-endap atau bayang-bayang kematian, buku Genki Kawamura menyergapku; hal berikutnya yang saya tahu, saya menangis.”

―Robin Sloan, penulis buku laris versi New York Times untuk Mr. Penumbra’s 24-Hour Bookstore dan Sourdough

  1. Limitless Mind: Ilmu Baru yang Membuka Pikiran dan Potensi Tanpa Batas, Penulis: Jo Boaler

Sejak memasuki sekolah sebagai kanak-kanak, kita dibentuk untuk merasa bahwa otak kita adalah entitas tetap, mampu mempelajari beberapa hal tertentu tetapi hal-hal lainnya tidak, secara eksklusif terpengaruh oleh genetika. Gagasan ini mengikuti kita hingga masa dewasa, ketika kita cenderung menerima begitu saja keyakinan-keyakinan yang sudah mengakar lama tentang keterampilan kita (contohnya bahwa kita tidak memiliki “otak matematika” atau kita bukan “tipe kreatif”). Asumsi-asumsi merusak ini—dan sains mutakhir membuktikan bahwa ini palsu—kadang-kadang memengaruhi kita semua, berdampak pada kepercayaan diri dan kesediaan kita untuk mencoba hal-hal baru dan membatasi pilihan-pilihan kita, dan pada akhirnya, masa depan kita.

Profesor Universitas Stanford, penulis bestseller, dan pendidik berprestasi Jo Boaler telah menghabiskan beberapa dekade untuk mempelajari dampak keyakinan dan bias terhadap pendidikan. Di dalam Limitless Mind, dia meledakkan mitos-mitos ini dan mengungkapkan enam kunci untuk membuka potensi pembelajaran kita yang tak terbatas. Risetnya membuktikan bahwa orang-orang yang berprestasi sangat tinggi bisa berhasil bukan karena kecenderungan genetika terhadap satu keahlian saja, tetapi karena kunci-kunci yang dia ungkapkan dalam buku ini. Otak kita tidak “tetap”, melainkan sangat mampu untuk berubah, berkembang, beradaptasi, dan disegarkan. Ingin ahli dalam matematika? Mempelajari bahasa asing? Bermain gitar? Menulis buku? Yang sebenarnya terjadi, bukan hanya siapa pun dalam usia berapa pun bisa mempelajari apa pun, tetapi tindakan belajar itu sendiri secara mendasar mengubah siapa diri kita—dan seperti pendapat Boaler yang diutarakan secara sangat elegan

  1. Self-Theories, Penulis: Carol S. Dweck, Ph. D.

Buku hasil riset selama 30 tahun ini menyoroti cara orang berpikir dan bertindak—mengapa mereka kadang berjalan/bekerja dengan baik dan kadang pula berperilaku yang merugikan dan merusak diri sendiri. Dengan lugas dan sistematis, Prof. Dweck menyibak pola-pola motivasi adaptif dan maladaptif tersebut.

Bagaimana pola-pola ini terbentuk dalam teori diri manusia; Apa konsekuensinya bagi prestasi, hubungan sosial, dan keseimbangan emosional seseorang; Apa konsekuensinya bagi masyarakat, dari masalah potensi manusia hingga stereotip dan hubungan antarkelompok; Apa saja pengalaman yang menciptakan pola-pola tersebut.

Prof. Dweck secara tangkas dan bernas mengemukakan dua kerangka kerja orang-orang (entitas vs inkremental) yang menentukan dua tujuan mereka (kinerja vs pembelajaran); mengajarkan Anda cara terbaik merespons kegagalan (pelatihan ulang atribusi) serta bagaimana menggeser mindset merasa berharga jika sukses dan terpuruk saat gagal (nilai diri kontingen) ke mindset produktif dan konstruktif (harga diri inkremental). Dan masih banyak lagi.

Tak hanya super-layak ditelaah peminat psikologi sosial, perkembangan anak, dan pendidikan, buku ini juga menyajikan wawasan segar bagi orangtua atau siapa saja yang ingin bergerak dari zona nyaman menuju diri yang terus tumbuh dan kian berkualitas.

  1. Dallergut 1 dan 2

Dallergut: Toko Penjual Mimpi (1), Penulis: Lee Mi Ye

Ada sebuah desa yang hanya bisa kamu kunjungi dalam tidurmu. Tempat paling populer di desa ini adalah Dallergut: Toko Penjual Mimpi yang mengumpulkan dan menjual segala macam mimpi. Toko ini selalu ramai oleh pelanggan manusia dan hewan yang ingin tidur panjang atau tidur siang. Setiap lantainya dilengkapi dengan mimpi-mimpi dari berbagai macam genre istimewa, termasuk mimpi tentang masa kecil, perjalanan menyenangkan, melahap makanan lezat, hingga mimpi buruk dan mimpi misterius.

Di toko ini ada Dallergut, si pemilik toko; Penny, karyawan baru yang ceroboh dan penuh rasa ingin tahu; Aganef Coco, produser mimpi legendaris; dan Vigo Myers, manajer lantai dua.

Penny ditugaskan untuk bekerja di lantai satu dengan karyawan veteran, Bibi Weather. Namun, pada hari pertama dia bekerja, mimpi yang paling mahal dicuri ….

Dallergut: Toko Penjual Mimpi 2, Penulis: Lee Miye

Penny sudah setahun menjadi karyawan Dallergut: Toko Penjual Mimpi. Artinya, dia sudah diakui negara sebagai “Pekerja Industri Mimpi” dan berhak mendapatkan akses masuk ke Kawasan Perkantoran. Motail yang baru mendapatkan akses sangat bersemangat karena Kawasan Perkantoran merupakan tempat berkumpulnya rumah produksi mimpi.

Namun, Nona Mog Berry mengatakan kalau tempat itu bisa membuat perasaan menjadi tidak nyaman. Penny jadi waswas. Kira-kira, kenapa, ya? Ternyata, Kawasan Perkantoran bukan hanya berisi perusahaan mimpi, tetapi juga Pusat Pelayanan Publik yang melayani keluhan pelanggan. Dalam kunjungan pertama Penny, Dallergut yang disibukkan dengan sebuah rahasia besar langsung meminta Penny untuk menyelesaikan Keluhan Tingkat Tiga!

Lee Miye kembali menyuguhkan kekuatan imajinasi melalui kisah-kisah hangat yang diharapkan akan memulihkan hati yang luka. Dalam Dallergut: Toko Penjual Mimpi 2, kita diajak untuk menjelajahi lebih jauh desa mimpi, mengunjungi tempat-tempat tak terbayangkan, dan bertemu orang-orang istimewa dengan cerita-cerita spesial yang menenteramkan jiwa.

  1. Vegetarian, Penulis: Han Kang

Novel laris ini mengisahkan jalinan cerita yang kuat, mencekam, sekaligus indah meski menyiratkan kepedihan.

Kim Young Hye, seorang perempuan biasa, berubah perilakunya setelah menjadi vegetarian gara-gara diganggu mimpi buruk berkepanjangan. Obsesi menjadi vegetarian ini membuat hubungannya dengan sang suami bermasalah. Namun, obsesi itu berkembang makin ganjil hingga membuahkan beragam kisah mencekam dalam buku ini dan berujung pada peristiwa-peristiwa tak terduga.

Lewat novel ini Han Kang menampilkan dirinya sebagai salah satu pengarang terdepan Asia, bahkan dunia, saat ini. Buku yang telah terbit ke dalam lebih dari 33 bahasa ini memang amat layak meraih Man Booker International Prize, penghargaan internasional bergengsi.

ENDORSEMENTS
“Satu dari lima novel terbaik yang saya baca. Novel ini sebenarnya tak bicara banyak mengenai vegetarianisme. Lebih serupa novel yang mencekam, tapi mengasyikkan.”—Eka Kurniawan, novelis

“Jika bagian pertama tidak mampu membuat Anda cemburu sebagai penulis, saya tidak tahu apa lagi yang bisa.”—Intan Paramaditha, penulis fiksi

“Perempuan bisa menyimpan misteri, kengerian, daya ledak, serta hasrat untuk menentukan dirinya sendiri. Kesemuanya disampaikan Han Kang dalam tonasi surealis yang masih bisa diterima pembaca umum … Bagi penggemar Haruki Murakami, siap-siaplah memiliki idola baru.”—Kompas

  1. Memory Bookstore, Penulis: Choung Myung Seob

Profesor Yoo Myeong Woo adalah seorang dosen ternama sekaligus publik figur yang terkenal gemar mengoleksi buku kuno. Suatu hari, Profesor Yoo Myeong Woo mengumumkan secara tiba-tiba bahwa dia ingin pensiun, baik dari pekerjaannya sebagai dosen maupun pengisi acara di TV dan radio. Sebagai gantinya, dia akan membuka sebuah toko buku bernama Memory Bookstore untuk menjual buku-buku kuno koleksinya.

Ternyata, Memory Bookstore adalah perangkap yang sengaja dibuat untuk memancing pembunuh berjulukan Pemburu yang menghabisi nyawa istri dan anaknya, serta menyebabkan kakinya harus diamputasi 15 tahun lalu. Saat peristiwa itu terjadi, Profesor Yoo Myeong secara tidak sengaja mengetahui kecintaan Pemburu terhadap buku kuno, sehingga dia yakin Pemburu akan mendatangi toko bukunya.

Melalui toko yang hanya dapat dikunjungi setelah membuat janji, Profesor Yoo Myeong Woo menemui berbagai calon pembeli yang empat di antaranya diduga sebagai Pemburu. Tersangka pertama adalah seorang pengrajin kayu bernama Kim Seong Gon yang jelas-jelas memperlihatkan kecintaannya terhadap buku. Tersangka kedua adalah Jo Se Joon, seorang Youtuber yang kelihatannya tidak menyukai buku kuno dan hanya datang untuk mengajaknya menulis buku tentang tragedi 15 tahun lalu. Tersangka ketiga adalah Kim Sae Byeok yang mengaku tidak tertarik terhadap buku kuno, serta memberikan kesan janggal dan memperlihatkan gelagat mencurigakan. Terakhir adalah Oh Hyeong Shik, sosok yang terlihat seperti ayah penyayang, tetapi sebenarnya suka memukuli putranya yang berusia lima atau enam tahun.

  1. The Almanack of Naval Ravikant, Panduan Asyik dan Autentik untuk Meraih Kekayaan dan Kebahagiaan, Penulis: Eric Jorgenson

Menjadi kaya bukan hanya karena beruntung; menjadi bahagia bukan hal yang kita bawa sejak lahir. Pandangan ini bisa jadi susah tercapai, tetapi menjadi kaya dan merasa bahagia adalah keterampilan yang harus kita pelajari.

Jadi, apa saja keterampilan yang dibutuhkan, dan bagaimana kita mempelajari keterampilan-keterampilan tersebut? Apa prinsip-prinsip yang seharusnya menjadi panduan bagi upaya-upaya yang kita lakukan? Seperti apa sebenarnya kemajuan itu?
Naval Ravikant adalah seorang pengusaha, filsuf, dan investor yang telah memikat dunia dengan prinsip-prinsipnya dalam membangun kekayaan dan menciptakan kebahagiaan jangka panjang. The Almanack of Naval Ravikant adalah kumpulan kebijaksanaan dan pengalaman Naval selama sepuluh tahun terakhir, disajikan sebagai kurasi dari wawancaranya yang paling berwawasan dan renungan-renungannya yang cemerlang. Ini bukan buku petunjuk atau panduan langkah demi langkah yang mengandalkan gimik. Alih-alih, melalui kata-kata Naval sendiri, Anda akan belajar bagaimana menjalani jalan unik Anda sendiri menuju kehidupan yang lebih bahagia dan lebih kaya.

Pemesanan dan pembelian buku Penerbit Baca

Katalog Lengkap Penerbit Baca Katalog Penerbit Baca (Jun 22)

Sumber: Marketing Penerbit Baca (15 Agustus 2022)

Visited 95 times, 1 visit(s) today