Ada Bekal yang Tertinggal di Rumah, Ada Bekal sampai di Pelabuhan Tanjung Priok
Rutinitas menyiapkan bekal makanan di pagi hari sudah terjadi sejak lama. Bahkan sejak saya masih belum punya bocah lanang. Namun, 4 bulan belakangan ini berbeda karena selain bekal untuk si Ayah juga harus membuat bekal untuk bocah lanang yang bersekolah. Kenapa baru 4 bulan belakangan ini? Ketika Si kakak kelas 1 dia belajar secara daring di rumah. Barulah setelah kelas 2 atau tahun ajaran ini mulai masuk sekolah seperti biasa. Tentunya bekal menjadi bawaan wajib setiap hari.
Hari ini sebenarnya sama seperti hari-hari biasanya. Eh, tapi ada sedikit perbedaan, saya juga membuat bekal untuk Tante saya yang menuju Pelabuhan Tanjung Priok tempat kapal yang akan membawanya ke Ambon menunggu. Biasanya saya mulai berjibaku pukul 4 pagi, pagi ini berbeda, saya mulai berjibaku pukul 3 pagi, karena menyiapkan bekal untuk Tante yang mau berangkat ke Pelabuhan Tanjung Priok pukul 4 pagi.
Tring tring tring, tongkat sihir memasak mulai beraksi, bekal untuk dibawa ke Pelabuhan Tanjung Priok sudah siap dibawa. Tante pun berangkat ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Bekal itu saya buatkan untuk sarapan. Entah nantinya bekal itu dimakan di mobil untuk sarapan atau dibawa masuk ke kapal. Entahlah. Semoga perjalanan kapal hari ini dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Ambon berjalan tanpa halangan dan sampai ke tujuan dengan aman. Amin🙏
Selanjutnya mempersiapkan bekal untuk si Ayah dan bocah lanang sing ganteng dewe. Bekal untuk si Ayah, sama dengan yang dibawa ke pelabuhan🤭 masak sekaligus, menghemat waktu dan tenaga. Untuk si Kakak, saya buat ayam krispi, sesuai kesukaannya.
Tring tring tring, bekal siap, Ayah dan Kakak pun siap berangkat. Sekitar pukul 05.20 pagi, si Ayah dan Kakak berangkat. Saya pun melanjutkan rutinitas selanjutnya.
Tik tok tik tok, 20 menit berlalu setelah si Ayah dan si Kakak berangkat. Saya hendak menikmati sarapan pagi tidak biasa, bubur ayam. Harga bubur ayamnya cuma lima ribu rupiah, lho! Masih ada ya semangkuk bubur ayam seharga lima ribu rupiah? Ada, tapi sepertinya itu harga khusus yang diberikan ke saya. Mungkin, karena saya lebih banyak membeli dua mangkuk bubur saja plus bawang goreng seharga lima ribu per mangkuk. Jadi semacam subsidi silang 😆 untuk bubur ayam komplet pun saya diberi harga lima ribu. Kemungkinan ini diperkuat ketika saya mendengar si penjual memberi harga dua belas ribu per mangkuk kepada orang lain (tetangga kompleks). Ah kok, jadi bahasa bubur ayam🤭
Kembali ke saat saya hendak menikmati sarapan, siku tangan saya menyenggol sesuatu. Hahhhh 😱 tas bekal Kakak masih ada di meja! BEKAL KAKAK KETINGGALAN❗
Dua puluh menit telah berlalu sejak si Ayah dan Kakak berangkat. Bekal si Kakak ternyata ketinggalan🤦🏻♀️. Bekal ini dimakan di kelas saat istirahat pertama dan kedua. Di tas bekal itu juga ada bekal untuk sarapan berdua karena sebelum ke kelas, Kakak singgah di kantor Ayah.
Tut tut tut tut, saya pun segera menelepon dan mengabarkan kalau bekal Kakak ketinggalan. Setelah tahu kabar itu, jadinya si Ayah bisa membeli bekal pengganti yang ketinggalan untuk Kakak. Ya, sudahlah… saya tak bisa berbuat apa-apa. Bekal yang tertinggal juga tidak mungkin disusulka. Ya, sudahlah…
Semoga tidak terulang, saya bisa lebih FOKUS saat menyelesaikan satu per satu aktivitas pagi. Memang, tidak ada ibu yang sempurna. TIDAK FOKUS bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya KURANG TIDUR. (Pembahasannya tentang ini di tulisan selanjutnya.)
KENAPA HARUS MEMBAWA BEKAL?
Setiap orang punya alasan kenapa dia harus membawa bekal ke kantor atau membawakan bekal untuk anaknya ke sekolah. Alasan utama saya membuatkan bekal, karena anak saya diharuskan oleh sekolahnya untuk membawa bekal dan karena si ayah ingin dibawakan bekal ke kantor mengingat kesibukan kerja hingga tak ada waktu membeli makan siang.
Berikut ini beberapa alasan ketika orang ditanya kenapa membawa bekal.
Membawa bekal ke sekolah
- Anak sekolah diwajibkan untuk membawa bekal makanan. Mau tidak mau orangtua harus membuatkan bekal untuk anaknya sekolah.
- Orangtua ingin anaknya tidak jajan sembarangan, sehingga membawakan bekal dari rumah.
Membawa bekal ke kantor
Ada beragam alasan kenapa seseorang harus membawa bekal ke kantor. Pertama, membawa bekal karena lokasi tempat makan jauh dari kantor, jadi lebih baik membawa bekal makanan sendiri. Kedua, begitu banyak pekerjaan di kantor sehingga tidak membuat kita tidak sempat untuk membeli makan siang. Ketiga, sedang melakukan program hidup sehat dengan tidak membeli jajanan atau makanan di luar. Keempat, membawa bekal demi menghemat pengeluaran karena jika dibandingkan dengan membeli, memasak sendiri lebih hemat.
APAPUN ALASANMU MEMBAWA BEKAL, PASTI MAKANAN ITU LEBIH SEHAT DARIPADA JAJAN ATAU BELI MAKANAN. DAN, JANGAN SAMPAI BEKALNYA KETINGGALAN DI RUMAH😀