
Suatu sore, si Kakak (7 tahun), usai mandi sore mempunyai ide membuat zebra cross. Entah dari mana ide itu didapatkannya.
Zebra cross dibuatnya di lantai dengan menggunakan lakban cokelat. “Ya, ampun, Gusti Allah,” sambatku dalam hati. Lakban cokelat ditempelkan di lantai. Pasti nanti kalau dilepas akan meninggalkan bekas yang tidak keruan.
Ah, saya menarik napas panjang. Mencoba tenang tidak beramarah (walau sebenarnya pengen marah).
Hanya sekadar lakban menempel di lantai apalah artinya, masih bisa dibersihkan. Tetapi kreativitas yang dibuat si Kakak adalah aset berharga.
Setelah zebra cross terbuat, si Kakak memakai baju polisi yang sebenarnya sudah kekecilan. Saya biarkan, saya bebaskan si Kakak beraksi sesuai idenya. Ide si Kakak masih berlanjut dengan membuat lampu merah.
Diambilnya kertas origami warna merah, hijau, dan kuning, lalu dibuatnya lampu lalu lintas. Jadilah si Kakak bermain peran menjadi polisi yang membantu menyeberang di zebra cross.
BEBAS BERMAIN
Semua anak suka bermain. Itu sudah pasti. Kalau ada orang tua yang bilang anaknya tidak suka bermain, pasti ada yang salah.
Bagi anak, dunia mereka adalah bermain. Memang, kadangkala idenya bermain membuat orang-orang dewasa di sekitarnya marah karena membuat kotor dan berantakan.
Saya termasuk orang yang menganut kebebasan bermain. Saya bebaskan anak-anak saya bermain sesukanya. Namun, tentu dengan tetap dalam pengawasan.
Membebaskan anak-anak bermain itu berujung pada kekacauan di rumah alias berantakan. Untuk saat ini saya berusaha menikmati keadaan, tanpa harus beramarah. Memang itu yang sebaiknya dilakukan orangtua. Saat anak melakukan hal yang sungguh
Berikut ini tiga aktivitas bermain yang dilakukan si Kakak.
(1) Bermain tanah/pasir
Saya bebaskan anak saya bermain tanah atau pasir. Bahkan hingga bermain lumpur. Saya yakin ada kreativitas dan imajinasi yang tidak terbatas dalam permainannya. Kadang, kita orang dewasa hanya melihat dari sisi kotornya saja. Padahal dari setiap aktivitas bermain pasti ada manfaat yang terlihat maupun terselubung.

(2) Bermain dengan cat air
Bermain dengan cat air sudah pasti berakhir belepotan cat di mana-mana, di baju, di lantai, dan lainnya. Walaupun sudah diatur sedemikian rupa, ceceran cat pasti akan ada. Meskipun berakhir berantakan, aktivitas bermain bersama cat ini penuh manfaat buat anak. Apa saja manfaatnya? Salah satunya, anak bisa belajar macam-macam warna hingga memahami warna baru dari hasil pencampuran warna. Manfaat lainnya, misalnya mengasah kreativitas seni, mengasah kecerdasan seni, dan sebagainya.
(3) Playground in home
Aktivitas ini sudah pasti akan membuat orang tua mengelus dada. Karena saya penganut kebebasan bermain, saya biarkan anak saya membuat arena bermain di rumah. Arena bermain seperti apa? Ada banyak permainan diciptakan si Kakak.
– Si kakak mendorong adik yang duduk di kursi. Adiknya senang kegirangan.
– Si Kakak menyusun kursi di tengah ruangan, membuat ruangan jadi penuh dan berantakan. Saya bebaskan bermain dengan kursi-kursi itu. Tetapi setelah aksinya itu si Kakak harus merapikannya kembali seperti semula.

(4) Bermain air
Aktivitas yang berhubungan dengan air, biasanya berujung dengan berantakan dan basah di mana-mana. Hingga akhirnya menjadi pekerjaan tambahan untuk ibu di rumah, seperti saya. Lagi-lagi, saya biarkan saja mereka (si Kakak dan si Adik) bermain dengan air. Seperti yang terlihat di foto, mereka mengaduk mainan buah dan sayur dalam air.

Dalam permainan ini si Adik belajar menuangkan air dari wadah satu ke wadah lain, juga belajar menyendok air dari gelas satu ke gelas lain. Dalam aktivitas ini motorik si Adik menjadi terlatih. Walau pada akhirnya banyak tumpahan air di sana-sani, tidak apa, yang penting ada proses belajar yang dilaluinya.
BERMAIN BERMAIN BERMAIN, anak-anak akan selalu suka bermain, di mana pun, di rumah, di luar rumah, di tempat umum, dan di manapun mereka berada. Kita orangtua yang dititipi oleh Tuhan, hanya bisa mendampingi dan menjaga mereka tidak keluar dari jalur yang seharusnya. Karena anak-anak sering beraksi membahayakan tanpa tahu bahaya yang bisa terjadi.
Hai orangtua, jangan bosan temani anak bermain hingga memberi ide-ide permainan saat anak sudah mulai jenuh pada situasi. Kotor dan berantakan tidak perlu jadi halangan untuk bebaskan mereka bermain sesukanya. -Paskalina Askalin-
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.