Sampai di dekat kebun jeruk, Marta kembali merengek. Akhirnya Marta pun menangis sambil menunjuk pohon jeruk. Berto tak bisa berbuat apa-apa, Marta dibiarkannya menangis.
“Jeruk itu bukan milik kita. Kak Berto tidak bisa mengambilkan buatmu,” kata Berto berusaha menjelaskan pada Marta. (Hlm. 13)
Meskipun adiknya menangis, Berto tetap teguh pendirian, tidak mengambil jeruk yang bukan miliknya. Berto anak yang jujur.
Itulah Berto, anak NTT yang berusia 8 tahun yang dikisahkan dalam buku ini. Berto mempunyai adik bernama Marta yang begitu dekat dengannya. Saking dekatnya, Berto sering mengajak adiknya ke sekolah karena orangtua Berto bekerja di sawah.
Berto mempunyai cita-cita yang ingin diraihnya kelak jika sudah besar. Apakah cita-cita Berto itu? Apa yang akan dilakukan Berto untuk meraih cita-citanya?
Baca kisahnya di Ebook Berto Bangga Jadi Anak NTT!
Judul: Berto Bangga Jadi Anak NTT (Novel Anak)
Penulis: Paskalina Askalin
Ilustrator: Wiranto
Tebal: 48 hal (A5)
Harga: Rp 35.000
Terbit 25 Februari 2023 secara digital (ebook) di TipTip
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.