Menulis sebagai Healing

Menulis adalah melepaskan kelelahan, melepaskan rasa sakit, menulis menyembuhkan jiwa  dan raga, menulis sebagai healing.  Tetapi menulis juga bisa menjadi cara untuk bercerita, hingga memberikan petuah dan nasihat untuk sang pembaca. 

Ada penulis yang menjadikan fiksi tulisannya sebagai dunia pelepasan mimpi dan hasratnya. Ada juga penulis yang menjadikan fiksi tulisannya sebagai terapi penyembuhan. 

Menulis sebagai Healing untuk Saya dan Pembaca

Di saat orang lain, healing ke pantai atau ke pegunungan atau pergi wisata, saya healing bersama tulisan. Saya menjadikan tulisan sebagai healing (pengganti healing holiday). Tulisan membantu saya untuk melepaskan kata-kata yang tidak terucapkan. Kata-kata yang tak sanggup diucapkan atau terlalu membosankan didengarkan orang lain akhirnya berakhir dalam tulisan saya.

Kata-kata yang tidak terucap ini bisa berisi pujian, curahan hati, hingga amarah dan caci maki. Akan membahayakan jika kata-kata amarah dan caci maki terlontar melalui mulut. Oleh karenanya, saya jadikan tulisan untuk untuk mengubah pikiran negatif menjadi pikiran positif. 

Tulisan saya menjadi healing untuk saya, nasihat untuk saya, dan harapannya bisa memberi nasihat juga buat orang lain yang membacanya.

Masalah yang datang menjumpai tidak akan selesai hanya dengan menangisinya. Tulisan singkat dan quote saya jadikan tempat menulis yang efektif dan berdampak positif. Masalah yang saya hadapi tidak diumbar begitu saja di media sosial. Masalah yang dihadapi dijadikan tulisan singkat dan quote nasihat untuk meredam emosi, menahan amarah. Keinginan memaki atau memarahi saya ubah menjadi sebuah nasihat positif. 

Nasihat positif ini menjadi nasihat untuk diri saya sendiri dan (harapannya) orang lain yang membacanya.

Di bawah ini beberapa quote yang saya tulis sebagai nasihat diri (self reminder). Semoga juga bisa menjadi nasihat diri bagi pembaca.

Ada Berita Viral Apa Hari ini?

Di zaman sekarang ketika alarm berbunyi, saatnya bangun pagi yang dilakukan pertama kali dalah scroll scroll HP. Rasanya tidak sabar untuk melihat ada berita viral apa yang pagi ini. Apa itu juga kamu lakukan?

Kalau saya, ketika alarm berbunyi jam 03.00 pagi dengan catatan “belum masak nasi” saya pun bangun untuk memulai mempersiapkan perbekalan untuk yang mau kerja dan sekolah hari ini. Tak ada waktu buat scroll scroll 😅

Sambil berjibaku di dapur, saya biasanya akan membuka salah satu aplikasi TV streaming. Saya mendengarkan berita dari beberapa TV berita juga TV swasta. Dan ternyata isi berita yang disampaikan hampir topik-topiknya. Bahkan ada TV yang memberitakan berita yang sama atau topiknya sama tapi dari daerah yang berbeda.

Hampir setiap pagi saya mendengarkan dan menonton berita jam 4 – 5 pagi. Hal itu saya lakukan supaya tidak terlalu ketinggalan info. Kalau berita viral di media sosial,, saya abaikan karena jarang scroll scroll, toh pada akhirnya berita viral itu diberitakan juga di TV.

Ada beragam berita yang dikabarkan di TV. Ada berita tentang kebakaran, perilaku anak atau orang dewasa yang tak patut ditiru, kasus kejahatan baru yang viral, dan masih banyak lagi.

Berikut ini sekilas berita yang saya tonton dan dengar pagi ini.

– Ada berita kurang baik tentang bencana kebakaran besar di Glodok, Jakarta.

– Masih di wilayah Jakarta, ada kebakaran yang menghanguskan 30 rumah.

– Ada sebuah berita yang bikin miris, seorang siswa membakar sepeda motor gurunya karena emosi.

– Berita lainnya, dikabarkan hilang, seorang anak ditemukan mengambang di sungai.

– Berita bencana berasal dari Maluku, tentang erupsinya sebuah gunung sehingga warga terdekat harus mengungsi.

– Ada pula sebuah berita yang tak patut dicontoh, seorang anggota DPRD berebut anak dengan istrinya disaksikan oleh banyak orang.

– Berita perkembangan kasus-kasus yang viral awal tahun dan minggu ini pun terus diberitakan setiap pagi.

 

Berita-berita di atas hanya sekilas yang saya dengar sambil berjibaku di dapur. Dari pagi ke pagi yang diberitakan hampir sama. Berita-berita itu ada yang membuat miris dan tak percaya dengan perilaku manusia saat ini.

Kenapa saya membahas tentang berita-berita ini? Bagi saya menonton atau mendengarkan berita-berita itu seakan mengingatkan saya dan menasihati diri sendiri. Saat ini perilaku manusia sungguh tidak bisa diduga-duga. Karena hal sepele, bisa menyebabkan hilangnya harta benda hingga hilang nyawa. Oleh karena itu, lebih baik kita lebih mawas diri, tahan emosi dan sikap di mana pun kita berada. Hal ini perlu kita lakukan demi keselamatan dan keberlangsungan kehidupan.

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi satu jam ke depan, besok, lusa, hingga nanti. Kita hanya bisa berharap dan berdoa semua rencana kita berjalan baik. Tapi, bencana karena ulah perilaku manusia atau bencana alam bisa terjadi kapan saja dan bisa membuat kita menjadi korbannya. Oleh karena itu, terutama saat berkendara untuk selalu waspada dan taati rambu lalu lintas dan petugas terkait. Sedikit saja perilaku salah dan melanggar kita lakukan, bisa menyebabkan hilangnya nyawa kita dan orang lain.

Tantangan Penulis Saat Menulis

Mau menulis idenya hilang entah kemana.
Saat mau menulis, suasana sekitar tak mendukung.
Ide sudah ada, tempat dan suasana menulis mendukung, eh laptopnya bermasalah. Ah, jadi tak menulis, tak menghasilkan satu kata pun. 😌

Tantangan yang dihadapi dalam menulis adalah bumbu yang membuat aroma tulisan harum dan sedap. 

Jika sesuatu mudah dilakukan alias tanpa tantangan, pastilah hambar rasanya. Tantangan yang dihadapi dalam menulis adalah bumbu yang membuat aroma tulisan harum dan sedap. Jadi, nikmatilah tantangan yang ada sebagai penyemangat bahwa untuk menghasilkan karya besar itu harus ada effort, tak semulus jalan tol.

Saat Ide Menulis Datang

Saat ide sedang menggebu, cucian piring menungguku
Saat ide ingin segera ditulis, wajan menungguku.
Saat ide hampir pecah di kepala, mesin cuci menungguku
Saat ide melumer, anakku minta ini minta itu.
Saat sudah di depan laptop, anakku minta ditemani bermain.

Ini perjuangan dan tantangan yang harus dihadapi oleh seorang ibu penulis. Meskipun hasrat menulis begitu menggebu, tetap saja tugas menjadi ibu tidak bisa diabaikan.

Bagi ibu penulis, ingin menulis ide saja, perlu perjuangan dan harus ada yang dihempaskan, ditinggalkan. Keinginan menulis akan terus ada, tantangannya pun akan terus ada. Semoga hasilnya memuaskan, karena banyak yang harus dikorbankan untuk sebuah tulisan atau karya.

Perjuangan Menulis
Ketika menulis tidak ada perjuangan, rasanya pasti biasa saja. Setiap penulis pasti memiliki perjuangan masing-masing sesuai dengan latar belakang masing-masing.

Penulis yang berprofesi guru misalnya, pasti ada perjuangan tersendiri saat dia ingin menulis. Perjuangan itu bisa berupa ketiadaan waktu dan ketiadaan perlengkapan menulis, seperti laptop. Karena tidak punya laptop, hsrus menggunakan laptop yang ada di tempat kerja. Tentu hal ini menjadi perjuangan tersendiri bagi penulis berprofesi guru itu.

Perjuangan saat menulis juga pasti dialami oleh profesi-profesi lain yang menjadi penulis dalam bentuk yang berbeda. Semua perjuangan yang dilalui itu menjadi catatan penting dalam  kelahiran karya tulisnya.

Ketika akhirnya nanti, hasil tulisannya, karya tulisnya itu terjual banyak atau memenangkan lomba, perjuangan yang dilakukan penulis itu menjadi bermakna dan tidak sia-sia.

Yuk, siapa pun kamu, apa pun profesi, saat ingin menulis, saat punya ide menulis, tulislah segera! Tanpa kamu sadari, hasil tulisanmu sudah ditunggu banyak pembaca.

Kedatangan Sebuah Paket Mirip Kotak Sepatu

Sore tadi saya sedang duduk sambil menemani si Adek bermain. Lalu ada kurir ekspedisi mengantar sebuah paket. Tanpa membuka pintu, saya minta kurir itu menaruh paket di kursi yang ada di teras. Dari jendela saya lihat kotak pakai itu seperti kotak sepatu, jadi saya berpikir mungkin itu paket sepatu yang dibeli oleh si Ayah.

Lihat foto ini, mirip kotak sepatu kan? 😁

Saya tidak langsung mengambil paket itu kemudian saya sibuk di dapur.
Ketika si Adek mengatakan ingin mengambil paket itu, saya bilang ambil saja mungkin itu paket ayah. Si Adek pun mengambil paket itu dan memasukkannya ke dalam rumah. Katanya: “Mah, kubuka ya, paketnya.”
Si Adek mau membuka paket itu.

Dari dapur saya berseru, “Jangan dulu dibuka. Mama lihat dulu pengirimnya. Bisa jadi bukan buat ayah.”

Saya sedang mengerjakan pekerjaan di dapur dan tanggung untuk ditinggalkan. Saya minta si Adek untuk menunggu sebentar.

Setelah selesai pekerjaan di dapur, saya menghampiri si Adek dan paket itu. Ketika saya baca pengirimnya, ternyata paket itu dikirim dari Penerbit Elex Media Komputindo Jakarta. Paket itu untuk saya, bukan paket sepatu untuk ayah.🤭

Si adek dengan semangat ingin sekali unboxing paket itu. Tentu saja saya tahan dulu karena saya harus memfotonya terlebih dahulu. Setelah saya foto, saya dan si Adek meng-unboxing paket itu.

🤩 Isinya adalah paket suvenir spesial dari Penerbit Elex Media dalam rangka menuju HUT 40 Tahun Penerbit Elex Media. Kenapa saya mendapat paket itu? Saya salah satu Penulis yang karyanya diterbitkan di Penerbit Elex Media. Tentunya bukan karena sekadar penulis. Dua tahun ini buku saya masuk jajaran salah buku terlaris, Puji Tuhan.

Baca: Buku Terlaris Penerbit Elex Media

Salah satu isi paketnya membuat si Adek senang. Apa itu? Payung keren.
Namanya si Adek, payung itu langsung dipakainya bermain, dibuka, ditutup, dibuka, ditutup. 😅

Saya pasrah mungkin akan jadi rusak sebelum dipakai. Ya sudahlah, yang penting si Adek senang.

Kalau buat saya, dari isi paket itu, kalender menjadi perhatian saya. Kenapa? Jujur, baru kali ini berasa jadi penulis, karena mendapat kiriman kalender dari penerbit tempat karyanya diterbitkan 😆. Kalender menjadi benda penting untuk penulis. Penulis perlu menandai berbagai catatan di kalender.

Menuju HUT 40 Tahun Penerbit Elex Media Komputindo
Tanggal 15 Januari akan menjadi puncak perayaan HUT 40 Tahun Penerbit Elex Media. Saya sebagai salah penulis, mempunyai harapan besar Penerbit Elex Media akan terus maju dan saya sebagai penulis bisa membuat karya baru di tahun 2025 ini.

Usia 40 tahun adalah usia yang sangat matang sehingga saya yakin Penerbit Elex Media pun semakin matang dan kokoh berdiri sebagai salah satu penerbit besar di Indonesia.

Buku Karya Paskalina Askalin yang Terbit di Penerbit Elex Media
Buku yang saya tulis di Penerbit Elex Media adalah buku aktivitas. Ada empat buku yang sudah terbit di Penerbit Elex Media.

Buku pertama, tahun 2017, 100 Soal Persiapan Masuk SD
Buku kedua, tahun 2019, Super Melejitkan Kecerdasan Anak PAUD

Buku ketiga, tahun 2020, Aktivitas 10 in 1 Anak PAUD Cerdas
Buku keempat, tahun 2022, 250 Soal Jadi Anak SD

Catatan Akhir Tahun

Saat ini, kembang api sedang menghiasi langit dunia. Anak-anak remaja, dewasa, dan lansia tak ketinggalan untuk memeriahkan malam ini, malam tahun baru.

Aroma jagung bakar, sosis bakar, ayam bakar, tentunya membuat banyak hidung tak ingin berhenti menghirup aromanya. Kepulan asap bakaran menambah semarak malam penuh kilatan cahaya warna-warna kembang api.

HORE, MALAM TAHUN BARU
10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1 DUEEEER DUUUAAAR
SELAMAT TAHUN BARU 2025

Saya memilih berdiam, menikmati suara letusan kembang api di depan laptop untuk menulis catatan akhir tahun. Catatan akhir tahun saya hanya berupa catatan, bukan prestasi, apa lagi ke-VIRAL-an, hanya catatan akhir tahun.

CATATAN AKHIR TAHUN

Belajar calistung
Agustus 2024 saya memasukkan anak saya ke kelas belajar calistung. Sebenarnya saya tidak begitu menginginkan anak saya bisa membaca menulis dengan cepat. Saya ingin keluar dari rutinitas yang membosankan, saya perlu “udara segar”.
Bisa pergi keluar rumah selama 2 sampai 3 jam rasanya bisa mendapatkan energi lain, walaupun pada akhirnya mungkin sama saja tapi paling tidak si adek juga bisa mendapatkan teman lain, selain di rumah, sebelum dia benar-benar masuk TK.

Membuat janji dengan dokter
Buat saya ini adalah pencapaian karena setelah menunggu 364 hari, akhirnya di hari ke-365 bisa pergi bertemu dengan dokter. Bukan direncanakan, tetapi karena jadwal dokter yang ada tetap di akhir tahun.
Setiap orang punya kepentingan, keinginan, dan harapan masing-masing. Buat saya bertemu dengan dokter itu memerlukan usaha yang luar biasa. Yang saya maksud adalah dokter di rumah sakit, setelah mendapat rujukan dari faskes 1.

Membeli tempat tidur atau dipan
Lagi-lagi saya katakan mungkin itu biasa saja bagi orang lain tapi bagi saya itu pun membutuhkan usaha yang luar biasa. Tapi, akhirnya itu terjadi dan saya bersyukur meskipun dengan cara yang mungkin sebenarnya tidak harus dilakukan. Tetapi itu harus dilakukan dan tempat tidur itu harus dibeli karena akan bersangkut paut dengan catatan poin 2.

Akan ada cerita catatan tentang kisah dari tempat tidur yang merupakan hasil dari tulisanku, bukuku.