Solusi Editing: Penggunaan Partikel dalam Bahasa Indonesia

Saat melakukan swasunting naskah yang baru selesai ditulis, kadang kita menjumpai penggunaan kata pun dalam kalimat. Tetapi bingung sendiri, apakah pun ditulis terpisah atau serangkai dengan kata di depannya?

Tidak perlu bingung lagi, bacalah dan cermatilah penggunaan partikel berikut ini!

Penggunaan partikel dalam bahasa Indonesia.

  1. Partikel -lah-kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Misalnya:

  • Bacalah buku itu baik-baik!
  • Bertepuk tanganlah mengikuti irama!
  • Apakah yang tersirat dalam surat itu?
  • Siapakah gerangan dia?
  • Apatah gunanya bersedih hati?
  1. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Misalnya:

  • Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.
  • Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan masih tersedia.
  • Jangankan dua kali, sekali kali pun engkau belum pernah berkunjung ke rumahku.
  1. Bentuk pun yang merupakan bagian kata penghubung seperti berikut ditulis serangkai.
  • adapun
  • andaipun
  • ataupun
  • bagaimanapun
  • biarpun
  • jikapun
  • kalaupun
  • kendatipun
  • maupun
  • meskipun
  • sekalipun
  • sementangpun
  • sungguhpun
  • walaupun

Misalnya:

  • Meskipun sibuk, dia dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
  • Dia tetap bersemangat walaupun
  • Adapun penyebab kemacetan itu belum diketahui.
  • Bagaimanapun pekerjaan itu harus selesai minggu depan.
  • Sekalipun teman dekat, dia belum pernah sekali pun datang ke rumahku.
  • Sementangpun aku ini bukan sanak-saudaramu, tidak sampai hati juga aku melihat penderitaanmu itu.
  1. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, ‘mulai’, atau ‘melalui’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Misalnya:

  • Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per.
  • Harga kain itu Rp50.000,00 per.
  • Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per 1 Januari.
  • Dia menghubungiku per telepon.

Sumber: EYD TERBARU 2022

 

Penggunaan Huruf Kapital Sesuai EYD Edisi V (Edisi Terbaru)

Penggunaan Huruf Kapital Sesuai EYD Edisi V (Edisi Terbaru 2022)

  1. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama awal kalimat.

Misalnya:

  • Apa maksudnya?
  • Tolong ambilkan buku itu!
  • Kita harus bekerja keras.
  • Pekerjaan itu akan selesai dalam 1 jam.
  1. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

Misalnya:

  • Amir Hamzah
  • Dewi Sartika
  • André-Marie Ampère
  • James Watt
  • Mujair
  • Rudolf Diesel
  • Bapak Koperasi
  • Jenderal Kancil
  1. Huruf kapital tidakdigunakan sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.

Misalnya:

  • ampere
  • 15 watt
  • ikan mujair
  • mesin diesel
  1. Huruf kapital digunakan pada nama orang seperti pada nama teori, hukum, dan rumus.

Misalnya:

  • teori Darwin
  • hukum Archimedes
  • rumus Phytagoras
  1. Huruf kapital tidakdigunakan untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘anak dari’, seperti binbintiboru, dan van, kecuali dituliskan sebagai awal nama atau huruf pertama kata tugas dari.

Misalnya:

  • Abdul Rahman bin Zaini
  • Fatimah binti Salim
  • Indani boru Sitanggang
  • Ayam Jantan dari Timur
  • Charles Adriaan van Ophuijsen
  • Salah satu pencetak gol terbanyak adalah Van Basten.

Continue reading “Penggunaan Huruf Kapital Sesuai EYD Edisi V (Edisi Terbaru)”

Manakah Penulisan yang Benar Iduladha atau Idul Adha?

Halo Sahabat, semoga senantiasa sehat.

Sebentar lagi umat Islam akan merayakan hari raya Iduladha. Di media sosial, akan bermunculan ucapan hari raya Iduladha. Namun, masih ada yang belum paham, jika penulisan yang benar sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Iduladha, dengan tulisan disambung, bukan Idul Adha.

Hari raya Iduladha dikenal juga dengan sebutan Lebaran Haji atau Lebaran Kurban. Biasanya pada Lebaran Haji umat Islam berbondong-bondong ke Mekah untuk melakukan ibadah haji. Namun tahun 2020 ini menjadi berbeda, pandemi telah mengubah segalanya. Demi keselamatan seluruh warga Indonesia, tahun 2020 ini tidak ada semua rencana keberangkatan haji dibatalkan. Pihak pemerintah Arab Saudi pun menutup pelaksanaan haji setelah ada warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Eh kok jadi ngomongin pandemi. Tidak apa ya, segala aspek kehidupan saat ini tak bisa lepas dari pandemi yang masih berlangsung. Semoga pandemi ini segera berlalu. Amin

Pada saat hari raya Iduladha, banyak umat Islam yang menyembelih hewan kurban.

Oh ya Sahabat, apakah Sahabat tahu penulisan yang benar, hewan kurban atau hewan korban? Dua kata, kurban dan korban, ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai kata baku. Namun, ternyata kurban dan korban memiliki perbedaan makna dan perbedaannya itu akan lebih mudah dipahami jika digunakan dalam kalimat.

Sesuai dengan KBBI daring, korban memiliki dua makna:

  • pemberian  untuk menyatakan kebaktian, kesetiaan, dan sebagainya; kurban. Contoh kalimatnya: Jangankan harta, jiwa sekalipun kami berikan sebagai korban.
  • orang, binatang, dan sebagainya yang menjadi menderita (mati dan sebagainya) akibat suatu kejadian, perbuatan jahat, dan sebagainya. Contoh kalimatnya: Sepuluh orang korban tabrakan itu dirawat di rumah sakit Bogor.

Sesuai dengan KBBI daring, kurban memiliki dua makna:

  • (Islam) persembahan kepada Allah (seperti biri-biri, sapi, unta yang disembelih pada hari Lebaran Haji) sebagai wujud ketaatan muslim kepada-Nya. Contoh kalimatnya: Dia menyembelih kerbau untuk kurban.
  • pujaan atau persembahan kepada dewa-dewa. Contoh kalimatnya: Setahun sekali diadakan upacara mempersembahkan kurban kepada Batara Brahma.

Jadi, penggunaan kata yang tepat untuk maksud kurban di hari raya Iduladha adalah kurban, bukan korban. Perbedaan makna kurban dan korban dapat dipahami lebih jelas setelah digunakan dalam kalimat. Jika ingin lebih jelas, Sahabat bisa mengunjungi KBBI DARING.

Untuk Sahabat Muslim, selamat merayakan hari raya Iduladha.

 

Artikel terbaru:

– Rendang Daging, Rendang Paru, hingga Rendang Telur, Sama-sama Enak Banget

– Lembar Aktivitas Soal-soal Persiapan Masuk SD

Kata Baku dan Kata Tidak Baku dalam Bahasa Indonesia

Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah dan pedoman bahasa yang berlaku. Kaidah dan pedoman kata baku bahasa Indonesia adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Maka, jika kita ingin mengecek apakah sebuah kata itu baku atau tidak baku, kita bisa mengeceknya di Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Baca Juga: Kata Baku dan Tidak Baku: positip atau positif?

Jika kata yang digunakan tidak sesuai kaidah dan pedoman bahasa Indonesia disebut kata tidak baku. Penggunaan kata tidak baku itu tidak salah, tetapi tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Kalimat atau bahasa formal sebaiknya menggunakan kata baku. Namun, jika ada kata tidak baku dalam kalimat formal bukanlah sebuah kesalahan, hanya terjadi ketidaksesuaian. 

Misalnya dalam sebuah surat resmi terdapat penggunaan kata tidak baku, surat tersebut tidak salah, hanya perlu perbaikan kesesuaian penggunaan kata, mungkin sang pembuat surat tidak paham kata baku dan kata tidak baku.

Continue reading “Kata Baku dan Kata Tidak Baku dalam Bahasa Indonesia”

Nopember vs November

Selamat datang November. Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, bulan depan sudah akan sampai di penghujung tahun 2019. Setiap kali November tiba saya suka gemes dengan masih ada teman, sahabat, dan rekan kerja yang belum paham jika penulisan bulan ke-11 dalam kalender adalah NOVEMBER, bukan NOPEMBER.

Jika bicara soal benar atau salah, menggunakan kata Nopember itu tidaklah salah, hanya saja tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku bahasa Indonesia. Kata Nopember ini termasuk kata tidak baku.

Di mana kita bisa cek sebuah kata itu baku atau tidak baku?
Untuk mengetahui sebuah kata itu baku atau tidak baku, Anda bisa melihatnya di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). KBBI? Untuk mencari satu kata saja Anda harus membuka kamus tebal KBBI. Jangan khawatir, teknologi telah membuat kita menjadi lebih mudah. Di Play Store, Anda bisa menggunduh aplikasi KBBI Luring (KBBI di luar jaringan). Dengan sekali ketik kata, Anda bisa menemukan kata yang dicari.

Selain memasang aplikasi KBBI Luring di gawai, Anda juga bisa menggunakan KBBI Daring (KBBI dalam jaringan) dengan mengakses
https://kbbi.kemdikbud.go.id.

Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar adalah salah satu wujud kecintaan kita kepada bahasa negara. Jangan sampai, orang dari bangsa lain jadi lebih pintar menggunakan bahasa Indonesia ketimbang kita sendiri.

Cintai bahasa Indonesia, bahasa negara dan bahasa kita bersama.