Anakku Inspirasi Menulisku

Rasanya sayang jika tidak membagikan momen-momen indah bersama anak lanang. Momen-momen saat dia mulai mempelajari banyak hal dari lingkungan sekitarnya.

Momen-momen indah bersama anak lanang, saya tuliskan dalam ebook yang bisa dibaca di platform TipTip.  Mungkin bagi orang lain momen indah itu momen biasa, tapi tidak bagi saya. Anak-anak saya adalah mutiara, anak-anak saya adalah inspirasi bagi saya yang layak untuk dituliskan. Dengan dituliskan, akan (mungkin) memberikan manfaat bagi pembacanya, kapan pun dia membacanya.

Foto-foto jepretan apa adanya mampu bercerita banyak hal. Melalui foto-foto itu, saya tuliskan semua pengalaman saya menemani anak lanang dalam perkembangan dan pertumbuhannya.

Setiap pengalaman yang kita alami adalah harta berharga. Harta itu hanya menjadi milik kita jika tidak kita bagikan pada orang lain. Saya memilih membagikan “harta” yang saya miliki untuk sahabat pembaca yang berkunjung ke laman saya. Harapannya, semoga pengalaman yang saya tuliskan itu bermanfaat bagi pembaca.

Ebook Ebook Paskalina Askalin 

7 Aktivitas di Dapur yang Mencerdaskan Otak AnakArisan Huruf dan Taman Alfabet (Pramembaca & Pramenulis) 10 Cara Atasi Speech DelayStep by Step Membuat Worksheet yang Disukai Anak

Cerpen – Cerita dari Kamar Mandi

Ketika Penulis Berpantun

Ketika Penulis Berpantun

Tiga puluh April telah berlalu
Berlalu bersamaan dengan waktu
Aku di sini duduk termangu
Melihat penulis saling beradu

Tiga puluh April telah sirna
Ayo kawan kembali ke realita
Jangan dipikir dan dilamunkan saja
Jika Tuhan berkehendak, lolos juga

Menulis kulakukan setiap waktu
Di dapur di meja di mana-mana
Tak ingin kulewatkan waktu
Karena menulis itu menyenangkan jiwa

Ide di mana entah ke mana
Kucari-cari tak ketemu juga
Oh ide ide kamu ke mana
Eh rupanya kamu ada di depan mata

Cerita ini hanyalah fiksi
Tapi bukan fiksi sesungguhnya
Setiap hari aku menulis fiksi
Demi memenuhi uang belanja

Kisahku kutulis dalam cerita
Sebagai kenangan kalau aku ada
Jika kamu ingin dianggap ada
Ada baiknya kamu menulis juga

Paskalina Askalin | 02.57 am
2 Mei 2024

#pantun #berpantun #pantunindonesia #menulispantun

Menuju 365 Quote: Quote Hari Ini

Menuju 365 Quote: Quote Hari Ini

Saya sering menulis kalimat motivasi untuk saya sendiri. Kalimat motivasi itu saya tulis sebagai kekuatan untuk diri saya menghadapi berbagai gempuran masalah sehari-hari.

Lama-kelamaan kalimat-kalimat itu terkumpul me jadi banyak, hingga akhirnya saya ingin membukukan. Tapi saya ingin membuat kalimat motivasi itu lebih bermakna dan bercerita. Lembar demi lembar halaman buku tidak hanya berupa kalimat motivasi singkat yang memunculkan banyak tanya. Karena setiap kalimat motivasi itu pastilah punya cerita di baliknya.

Menuju 365 Quote
Saya menyebut kalimat motivasi itu sama dengan quote. Menuju 365 Quote tidak hanya berisi quote. Buku Menuju 365 Quote berisi qoute atau kalimat motivasi sekaligus cerita di balik quote yang tertulis itu. 

Quote hari ini, 23 Maret 2024

Senyum yang paling indah melebihi indahnya bunga di dunia adalah senyum anak-anakmu(ku). – Paskalina Askalin –

Buat Anda yang sudah menjadi orang tua atau guru, coba rasa dan lihat betapa indahnya melihat senyum bahagia anak-anakmu atau anak muridmu. Semua lelah dan duka mendampingi tumbuh kembang anak-anak, terbayar lunas oleh senyum mereka.

Quote hari ini terinspirasi dari sebuah percakapan terakhir, ending sebuah film Korea berjudul Memories Of The Sword. “Senyumnya melebihi indahnya bunga” kira-kira ada percakapan seperti itu saat diterjemahankan dalam bahasa Indonesia.

Tentang senyuman, saya teringat dan selalu terpana ketika melihat senyum anak-anak saya. Kadang tiba-tiba dia tersenyum memandang saya dan saya terpana (kadang melongo). Kadang senyuman itu hadir ketika dia mendapatkan hadiah lolipop. Senyuman sederhana tapi menggetarkan jiwa.
Senyuman itu, senyuman anak-anak saya, menjadi kekuatan buat saya menjalani kehidupan. Selain itu, senyuman mereka menjadi cambuk saat saya lengah, saat emosi saya memuncak, saat kendali saya terlepas.

Sebagai orangtua, apalagi yang diharapkan dan diinginkan, selain mengantar anak-anak meraih masa depan terbaik mereka. Tapi sebagai orang tua, saya masih terus harus belajar, belajar,dan belajar. Senyuman mereka senyuman kekuatan.

Senyum yang paling indah melebihi indahnya bunga di dunia adalah senyum anak-anakmu(ku). – Paskalina Askalin –

Kehabisan Waktu untuk Menulis

#ibupenulis #diaryibupenulis #kehabisanwaktumenulis #curahanhati

Mungkin ini sebuah pernyataan yang sangat klise ketika seorang ibu di rumah yang mempunyai profesi sebagai penulis lepas atau freelance mengatakan jika tidak punya waktu untuk menulis. Tapi sungguh,terutama satu tahun belakangan ini saya merasa kehabisan waktu. Tidak ada waktu untuk menulis. Kalaupun bisa menulis tidak terlalu baik hasil tulisannya.
Mungkin tetap saja terdengar sangat klise, TIDAK ADA WAKTU untuk menulis. Tapi inilah yang terjadi. Di kepala ini rasanya begitu banyak kata-kata yang ingin dikeluarkan tetapi ketika pada akhirnya ada sedikit waktu untuk menulis, tidak bisa ditumpahkan dan kadang itu hanya menjadi lelehan air mata.
Mungkin semua ibu penulis pernah merasakan apa yang saya rasakan sekarang, mungkin, bisa juga tidak. Mungkin juga ini adalah fase yang harus dilewati dan ketika fase itu sudah terlewati akan ada kelegaan (bisa bebas menulis). Mungkin ketika anak saya sudah mulai besar, saya bisa bebas menulis. Saat ini anak ke-2 saya masih berusia 4 tahun. Saya tidak mungkin meninggalkannya (membiarkannya) dan tidak ingin juga saya berikan pada orang lain untuk mengasuhnya. Mungkin nanti jika anak saya sudah masuk SD, saya bisa lebih fokus menulis. Semuanya serba mungkin.
Mungkin semua ibu penulis melewati fase-fase ini.

  • Fase kesulitan menulis karena kehabisan waktu.
  • Fase kehabisan waktu menulis karena harus mengurus anak.
  • Fase tidak ada waktu tersisa karena harus mengurus pekerjaan domestik.
  • Fase kehabisan waktu karena harus mengurus orang tua lansia.
  • Fase kehilangan waktu menulis karena terjebak pada rutinitas.

MUNGKIN nanti ketika anak saya sudah beranjak mandiri, saya bisa sampai pada fase, bisa punya lebih banyak waktu untuk menulis. Mungkin, semoga saja.

Tahun Baru 2024

#tahunbaru #tahun2024

Tak ada yang berbeda, sama, semua sama. Perubahan tahun tidak akan mengubah apapun, jika kita tidak mengubahnya.

Tahun berganti dari tahun 2023 menjadi 2024 hanya sekadar perubahan angka, semua janji atau resolusi yang diikrarkan untuk tahun 2024 bisa jadi hanya sekadar catatan semata.

Tahun 2024 ini saya tak mengikrarkan apapun, bahkan resolusi pun saya tak membuatnya. Yang saya lalukan hari ini, melanjutkan hari yang kemarin. Rencana yang belum terlaksana kemarin, saya lakukan hari ini. Sesederhana itu saja yang saya lakukan hari ini dan juga besok.

Menyusun rencana dan harapan tidak harus dilakukan setiap awal tahun. Menyusun rencana bisa dilakukan setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan. Saya biasanya membuat rencana mingguan. Rencana mingguan pun kadang banyak yang tidak terlaksana, hingga pada akhirnya berkejaran di minggu selanjutnya.

Hari ini hari pertama tahun 2024, hari bebas lakukan apa saja. Mau membuat resolusi juga bagus, mau “memamerkan” hasil pekerjaan tahun lalu oke juga, mau jalan-jalan plus liburan bisa juga, apapun yang kamu lakukan di hari pertama 2024 ini lakukanlah dengan bahagia.

Hari ini saya mau melakukan hal yang sama seperti kemarin, menjadi koki, pelayan laundry, penggambar, penulis, promotor dan mentor TipTip, pengasuh, guru, asisten segala hal, semuanya saya lakukan untuk mereka meraih bahagia.

Selamat Tahun Baru 2024 🥳
Awas jangan salah tulis tahun😊