Renungan: Tingkatkan Rasa Pedulimu pada Lingkungan Sekitar
Akhir-akhir ini begitu banyak berita tentang kasus kekerasan rumah tangga, kasus bunuh diri dan kasus bullying di sekolah. Kasus-kasus itu banyak di antaranya yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Kasus-kasus itu kebanyakan menjadi berita viral di Indonesia. Kemudian, pertanyaan muncul di benak saya.
Apakah harus menjadi viral dulu sehingga kasus-kasus seperti itu menjadi terungkap dan kita menjadi “sok” peduli?
Apakah harus menjadi viral ketika orang akhirnya menjadi peduli dengan orang di sekitarnya?
Saat mendapati tetangga bunuh diri, kita hanya bisa berkomentar, “Ya, ampun kok bisa dia senekat itu, kemarin masih ketawa-ketawa sama saya.”
Saat mendapati tetangga kita jadi korban KDRT, kita hanya bisa berkomentar, “Kok tega suaminya, padahal dia kelihatannya baik.”
Mungkin ini bisa menjadi renungan buat kita atau siapapun untuk sedikit lebih peduli pada orang-orang di sekitar.
Ada kasus seorang ibu muda yang mempunyai dua anak balita mengalami kekerasan rumah tangga dari suaminya dengan cara yang sangat sadis penyebabnya karena faktor ekonomi. Ada juga kasus bunuh diri seorang ibu yang mengajak serta anaknya, juga karena faktor ekonomi.
PDF LEMBAR AKTIVITAS ANAK PAUD
Masalah ekonomi sebenarnya menjadi masalah semua orang, termasuk Anda dan saya juga. Tetapi (mungkin), tidak termasuk artis, selebritis, selebgram, dan para miliarder serta “sultan Indonesia”, mereka tidak terkena masalah ekonomi.
Ada sebuah pernyataan dari presenter infotainment sebuah televisi swasta yang membuat saya tertawa miris (pengen jitak kepalanya). Dia berkata, “kok bisa, kok tega dia membunuh istrinya di hadapan anaknya karena faktor ekonomi. Seharusnya dia bisa berpikir lagi sebelum bertindak.” Hmmm, dia tidak merasakan tidak punya uang yang sungguh tidak punya uang, sudah berusaha jungkir balik, hingga doa terkhusuk dilakukan, tetap saja tidak ada jalan untuk masalah uang.
Komentar presenter itu begitu renyah. Dia punya uang banyak, tidak ada cerita tidak punya uang. Kalau pun dia bilang tak punya uang, bukan tidak punya uang sama sekali seperti mereka yang tega membunuh orang terdekat atau membunuh dirinya sendiri.
Saya tidak membenarkan perbuatan orang yang tega membunuh orang yang dikasihi karena masalah ekonomi. Tapi, cobalah untuk berada pada posisi orang yang benar-benar tidak punya uang dan tidak punya harapan.
Saya dan Anda mungkin pernah berada pada titik tidak punya uang, tempat beras kosong, kulkas kosong, tidak bisa beli apapun, rasanya luar biasa, seakan saya bisa merasakan rasa yang dialami seseorang yang akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidup diri sendiri atau orang di sekitar. Pikiran negatif itu bisa terjadi pada siapa pun, karenanya kepedulian kita pada lingkungan sekitar itu perlu, sekadar menyapa tetangga sebelah, membuka helm saat bertemu tetangga di jalan, atau membuka kaca mobil saat lewat.
DOA MENGUBAH SEGALA SESUATU
Ketika kekosongan, kehampaan, kebingungan mendera, BERDOALAH karena doa mengubah segala sesuatu. Apapun agamamu dan kepercayaan yang kamu anut, DOA akan membuatmu berpikir lebih jernih. Tempat beras tidak akan terisi karena doa, saldo rekening tidak akan bertambah karena berdoa berjam-jam. Tetapi DOA akan membangkitkan harapan dan semangat hidup kita lagi.
Sering saya tidak mengerti. Kenapa saya bisa sekuat ini? Kenapa saya bisa melewati setiap permasalahan? Kenapa saya bisa berdiri lagi ketika jatuh? Hanya Tuhan yang mengerti, hanya Tuhan yang tahu. Tuhan masih ada dan akan selalu ada. BERDOA SAJA.
Doa membuat kita bisa kembali berjalan dan bertindak, sehingga bisa bergerak melakukan sesuatu untuk keluar dari masalah. Masalah keuangan yang mendera, jalan satu-satunya adalah membuat sesuatu,membuat sebuah karya untuk dijual sehingga bisa mendapatkan uang.
Saya melakukan itu, saya tidak mengemis dari pintu ke pintu, saya menjual karya saya, karya digital saya, dan berharap Tuhan membuat tangan-tangan baik membeli karya saya. Saat ini yang bisa saya lakukan adalah menulis. Maka karya saya berupa tulisan. Semoga Anda yang membaca ini adalah salah satu pemilik tangan-tangan baik itu.🙏
Karya digital karya saya, bisa dilihat pada link ini 👉 karya digital yang bisa dibeli.
Dongeng Asal-usul
Dongeng Asal-usul Leher Bangau Bengkok
Dongeng Asal-usul Ayam Tidak Bisa Terbang
Dongeng Asal-usul Warna Belang di Tubuh Zebra
Dongeng Asal-usul Anjing dan Kucing Tidak Akur
Dongeng Asal-usul Kelelawar Takut Siang Hari