Belajar Mandiri Sejak Dini

image

Belajar Mandiri Sejak Dini

Terkadang orangtua tidak menyadari jika putra-putri kecil mereka sudah mandiri sehingga bisa melakukan banyak hal sendiri. Memakai kaos kaki dan sepatu misalnya, dengan alasan lebih cepat dan rapi, orangtua setiap hari membantu putra-putrinya memakai kaoskaki dan sepatu, tanpa memberi kesempatan pada putra-putrinya untuk melakukan sendiri. Padahal dalam aktivitas ini putra-putri Anda sedang berlatih mandiri. Memang, mungkin hasil memakai kaoskakinya tidak rapi bahkan terbalik kanan dan kiri, mungkin tali sepatu yang dibuatnya tidak kuat. Tapi di balik itu semua, putra-putri Anda sedang belajar menjadi mandiri.

Seri Tania: Aku Bisa Sendiri mengajak putra-putri Anda untuk belajar menjadi mandiri, bisa melakukan banyak hal sendiri. Putra-putri Anda perlu belajar mandiri sejak dini. Jika hasilnya tidak rapi atau berantakan, Anda sebagai orangtua dapat mendampinginya untuk memperbaiki lebih baik dari hari ke hari.
Buku bergambar seri pertama ini, dapat Anda peroleh di toko buku gramedia seluruh Indonesia.

SERI TANIA: AKU BISA SENDIRI
ISBN: 978-979-29-4452-5
Penulis: Askalin
Ukuran⁄Halaman: 19×19 cm² ⁄ iv+24 halaman
Tahun Terbit: 2015
Berat: 45 gram
Harga: Rp 22.000,-   
Diskon 20% beli di www.andipublisher.com
Harga Diskon: Rp 17.600,-
     

Buku baru: Seri Tania-Aku Bisa Sendiri

image

SERI TANIA: AKU BISA SENDIRI
ISBN: 978-979-29-4452-5
Penulis: Askalin
Ukuran⁄Halaman: 19×19 cm² ⁄ iv+24 halaman
Tahun Terbit: 2015
Berat: 45 gram
Harga: Rp 22.000,-   
Diskon 20% beli di www.andipublisher.com
Harga Diskon: Rp 17.600,-
     
   
Sinopsis

Menjadi anak yang mandiri, tentu hal mudah yang dilakukan. Buktinya, Tania bisa melakukan banyak hal secara mandiri lho. Tania bisa membereskan tempat tidur, memakai baju sendiri, makan tanpa disuapi, dan masih banyak lagi. Penasaran kan dengan kelanjutan cerita dari Tania yang mandiri ini. Yuk temukan hal lain yang bisa dilakukan Tania secara mandiri dalam buku “Aku Bisa Sendiri”
Bagaimana denganmu, apakah kamu anak mandiri?

Buku ini bisa dibeli di tb gramedia dan tb online seluruh indonesia

Panduan menulis untuk anak

Ayo menjadi penulis
Panduan menulis untuk anak usia SD

Bagaimana caranya menjadi penulis?
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menulis, menulis dan menulis. Kamu dapat menulis pengalaman menarik yang kamu temukan, kamu alami, atau kamu impikan. Jadilah sebuah tulisan. Dengan begitu kamu sudah menulis.
Lalu, langkah kedua adalah menentukan tulisanmu itu akan diapakan. Misalnya, tulisanmu akan kamu simpan sebagai catatan harian. Catatan yang demikian biasa disebut buku harian (diary). Tulisanmu juga bisa dibagikan (di-share-kan) untuk teman-teman kalian dengan diberikan ke redaksi mading atau majalah di sekolahmu.  Kamu juga bisa mengirimkan tulisanmu ke majalah anak atau koran anak yang sering kamu baca.
Nah, jika tulisanmu itu akan diperlihatkan pada banyak orang, kamu tidak bisa lagi sembarangan menulis. Kamu harus menulis yang bisa dinikmati dan bermanfaat untuk orang lain. Kamu bisa menulis salah satu jenis tulisan yang kamu bisa, misalnya menulis cerita atau menulis puisi.
Puisi yang kamu tulis dapat menginspirasi pembaca untuk melakukan hal yang sama seperti kamu. Misalnya puisi di bawah ini.

Pahlawanku

Pahlawanku…
Sungguh besar jasamu
Engkau yang telah berjuang
demi kemerdekaan Negeri ini
Engkau yang telah melawan
penjajah-penjajah dari Negera lain
Pahlawanku…
Tanpamu aku tidak akan ada di Bumi ini
Tanpamu Negeri ini sudah dikuasai oleh
Negara lain
Pahlawanku…
Jasamu tak akan kulupakan
Pengorbananmu akan selalu kukenang
Sepanjang hayatku akan selalu
Mengenangmu
Wahai Pahlawanku

Ditulis oleh Aulia Tri R, diambil dari Majalah Bobo edisi 11 Desember 2014

Cerita yang kamu tulis juga bisa menjadi inspirasi bagi pembacanya. Misalnya tulisan cerita berikut ini.

Pemimpin Upacara
Aku adalah ketua kelas. Biasanya saat upacara, akulah yang mempersiapkan barisan. Tapi pada waktu itu, aku malah dipanggil oleh Bapak Guru dan aku disuruh menjadi pemimpin upacara. Awalnya aku merasa tegang, saat harus berbicara di depan pengeras suara. Tapi untungnya, aku bisa menguasai rasa tegang itu, dan akhirnya upacara berjalan dengab sangat baik.

Ditulis oleh Devi Novita Sari, diambil dari Majalah Bobo hal 16 edisi 11 Des 2014

Bagaimana cara menulis puisi yang baik?
Bagaimana cara menulis cerita yang asyik?
Bagaimana cara mengirim tulisan ke Majalah Bobo?
Ingin tahu caranya?

Kamu bisa membacanya di buku ini
Judul: Aku Mau Jadi Penulis
Penulis: Askalin
Penerbit: Grasindo, Jakarta
Tahun: 2013
Harga: Rp 60.000

image

Buku ini bisa dibeli di TB GRAMEDIA, www.bukabuku.com
Atau bisa juga dipesan dengan mengirim SMS/WA ke 08159898723 (penulisnya langsung)
Buku ini juga bisa dibeli secara digital di www.gramediana.com dengan harga Rp 49.000

Pesan buku AKU MAU JADI PENULIS
sms/wa 08159898723

image

Permainan tradisional BP (bongkar pasang)

image

Sumb gbr: www.tumblr.com

Banyak sekali permainan tradisional yang sudah dilupakan. Mungkin karena dianggapnya permainan trasidional itu permainan orang kampung alias dolanan cah ndeso. Pertanyaannya, apakah orangtua memilih permainan untuk anak karena permainan itu modern plus tidak ketinggalan zaman? Atau, apakah orangtua akan memberikan permainan yang bermanfaat untuk anaknya dan minim pengaruh negatif terhadap karakter anak?

Ladies… masih ingat dengan permainan masa kecil, BP alias bongkar pasang. Permainan boneka plus baju-baju yang fashionable terbuat dari kertas ini dimainkan oleh anak perempuan. Jika dibandingkan dengan zaman sekarang, BP hampir sama dengan boneka barbie yang bisa bergonta-ganti baju, model rambut, dan aksesori. Bahkan mainan boneka barbie pun kini tergantikan oleh permainan boneka digital yang ada di komputer, telepon pintar, dan gadget-gadget terbaru masa kini.

Apa anak perempuan masa kini mengenal permainan bongkar pasang ini? Dengan munculnya fenomena gadget seperti sekarang ini bisa dipastikan permainan ini hanya tinggal kenangan.

Permainan bongkar pasang merupakan salah satu permainan tradisional yang (mungkin) saat ini sudah menghilang. Amat disayangkan sebenarnya. Permainan bongkar pasang sebuah permainan murah meriah tidak membahayakan dan bisa melatih kreativitas anak. Selain itu, permainan ini juga membantu anak bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
Dalam permainan bongkar pasang ini terbuat dari kertas yang pada awal dibeli berupa lembaran kertas bergambar karakter orang, baik itu karakter ayah, ibu, anak remaja, bayi, dan sebagainya, disertai dengan gambar beraneka macam baju untuk berbagai aktivitas. Gambar-gambar itu bisa langsung dilepas lalu dimainkan. Sebagai pendukung, anak-anak bisa menggunakan kotak kemasan sabun sebagai tempat tidur dan karton-karton bekas untuk kursi dan meja serta peralatan rumah tangga lainnya.
Permainan bongkar pasang bisa dimainkan sendiri, tapi akan lebih seru jika dimainkan beberapa orang. Setiap anak perempuan yang bermain akan bermain peran sebagai tokoh yang diinginkan dalam rumah ciptaan mereka.
Kreativitas anak-anak terasah dalam permainan ini. Anak-anak juga bermain peran berganti-ganti pakaian sesuai dengan fungsinya. Misalnya, ada pakaian khusus untuk ke kantor, liburan ke pegunungan, pakaian untuk tidur, pakaian untuk liburan ke pantai, pakaian pesta, dan masih banyak lagi. Dalam aktivitas ini, secara tidak langsung anak-anak belajar tentang kepantasan cara perpakaian. Dan, apa yang didapat dari pendidikan orangtuanya dapat terlihat jelas dari cara bermain peran anak-anak ini.
Setiap permainan anak, baik itu permainan tradisional atau permainan modern sekali pun, selain memberikan manfaat positif bagi anak, dapat juga memberikan dampak negatif. Nah, dalam hal ini peran orangtua amat penting. Permainan apapun yang dimainkan anak, orangtua harus menjadi pendamping yang hebat untuk anak yang siap menjaga anak dari akibat negatif. (Askalin)

Lebih lengkap tentang macam-macam permainan tradisional ada di buku ini!
Judul Buku : 100 Permainan dan Perlombaan Rakyat
Nama Penulis : Askalin
Ilustrator : SatuDuniaIde
Penerbit : Nyo-Nyo (Imprint Penerbit Andi)
Tahun : 2013
ISBN : 978-979-29-4003-9
Tebal  : vi + 90 halaman
Harga :  Rp45.000

Ingin beli buku ini dengan diskon 20% klik www.andipublisher.com
Ingin beli buku ini dengan diskon 15% klik www.bukabuku.com

image

Naskah Ditolak, ah ga sakitnya tuh di sini!!

Naskah ditolak oleh penerbit atau media cetak, rasanya tuh sakit banget. TAPI sakitnya kayak digigit semut, terasa 5 sampai 10 menit setelah itu tak berasa apa-apa. Naskah yang ditolak mau ditangisi seperti apa pun, tak akan mengubah apa-apa, ditolak ya ditolak. Masih untung naskah itu dikembalikan sehingga tidak menjadi onggokan kertas bekas pembungkus cabe di pasar yang harganya sedang meroket.
Naskah yang ditolak itu, trus mau diapakan? Biarkan saja sehari dua hari atau dua minggu, baru kemudian lihat kembali secara bijak, apa alasan naskah itu ditolak. Tak perlu berpikiran negatif pada redaksinya, tak perlu mencari-cari alasan pembenaran jika naskah kita luar biasa bagus. Cobalah terima segala kritik dari naskah kita yang ditolak itu.
Kemudian JANGAN TAKUT untuk mencoba lagi mengirim naskah ke penerbit atau media cetak yang pernah menolak naskah kita. YAKIN pasti dari 5 hingga 10 naskah yang dikirim pasti akan ada yang DITERIMA.
Sesuai pengalaman saya mencoba mengirim 5 penawaran naskah ke sebuah penerbit. Penawaran 1 sampai 4 ditolak. Penawaran ke 5 akhirnya diterima. (Horeeeeee)
Jadi kuncinya adalah
Naskah DITOLAK, tidak masalah, satu naskah ditolak, coba lagi lagi dan lagi. Ditolak adalah proses kita menuju diterima. Ditolak juga proses kita belajar menulis. Sampai kapan pun penulis akan terus belajar menulis.