Semua ibu pasti ingin membuat anaknya bahagia apapun caranya. Saya pun sama, sebagai seorang ibu ingin membahagiakan anaknya.
Hari ini permainan perosotan menjadi keinginan yang besar untuk si Adek. Permainan perosotan biasanya ada di taman, halaman sekolah TK, restoran cepat saji, dan mal. Saya tidak bisa mengajak si Adek ke mana-mana. Saya tidak bisa juga langsung membelikan mainan perosotan.
Akhirnya saya mencari cara untuk membuat perosotan dengan apa yang ada. Setelah mencoba ini dan itu akhirnya jadilah PEROSOTAN MEJA SETRIKA.

Kisah perosotan ini tidak begitu saja ada. Semuanya berawal ketika untuk pertama kalinya si Adek bermain perosotan dan ingin main lagi alias ketagihan.
Awal kisahnya seperti ini.
Beberapa waktu lalu si Adek minta bermain perosotan hingga menangis. Selama dua hari saya harus merayunya. “Ya nanti kita main perosotan kalau Ayah sama Kakak libur.”
Hingga akhirnya sampai hari ini saya belum mengajaknya untuk bermain perosotan di taman atau di restoran cepat saji yang biasanya ada permainan perosotan untuk anak-anak.

Dan beberapa hari ini kaki ayahnya jadi arena perosotan. Hari ini kaki saya yang dijadikan arena perosotan. Tapi kaki saya tak cukup kuat untuk menopang tubuhnya yang sudah mulai berat.

Akhirnya pagi ini mencoba membuat perosotan dengan berbagai cara. Dengan menggunakan tumpukan batal, gagal. Tumpukan bantal ditambah kardus bekas masih gagal juga. Akhirnya, saya berpikir keras apa yang bisa dilakukan? Apa yang bisa dipakai untuk membuat perosotan? Dan, akhirnya jadilah PEROSOTAN MEJA SETRIKA.
Si Adek pun bahagia, bisa bermain perosotan. Setelah puas bermain perosotan, mobil-mobil pun turut bermain perosotan.

Ada yang punya kisah sama seperti saya? Silakan tinggalkan komentar😀
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.