Ada banyak cara belajar mengenal huruf yang bisa dilakukan ibu di rumah. Cara belajarnya pun tidak harus menggunakan buku.
Hari ini (13 Juli 2019) Kenan tidak belajar dari buku, dan memang belajar tidak harus dari buku khan? Ibu di rumah harus bisa lebih kreatif ketika mengajak anak belajar. Bila perlu kata-kata belajar itu tidak digunakan, ajak anak bermain dan bermain.
Akhir-akhir ini memang sulit mengajak Kenan untuk bermain (belajar) bersama buku. Maunya Kenan terus bermain. Ibu di rumah harus mencari cara terbaik bisa bermain terus dan terus, namun tetap bisa menyisipkan belajar di dalamnya.
Seperti yang terjadi malam ini. Kenan duduk di samping saya sambil menonton salah satu program tv swasta. Meminta Kenan untuk bisa duduk tenang itu pun sulit. Maunya Kenan, kapan pun, pagi, siang, sore, malam terus saja bermain.
Kemudian saya punya ide untuk bermain tebak-tebakan. Tidak sekadar tebak-tebakan nama benda, tetapi juga mengingat kembali huruf-huruf awal pada sebuah kata.
“Kita main tebak-tebakan ya,” ajak saya.
“Ya,” jawabnya.
Mulailah main tebak-tebakan. Karena hari ini Kenan dan ayah melakukan aktivitas bersama memaku dengan palu, kata pertama yang ditebak adalah PALU.
Siapakah aku?
Aku digunakan untuk memasang paku di dinding.
Aku digunakan dengan cara dipukul.
Aku diawali huruf P.
Ayo tebak siapakah aku?
Dengan lantang Kenan menjawab PALU.
Kata selanjutnya masih diawali dengan huruf P dan berkaitan dengan palu, yaitu PAKU.
Siapakah aku?
Aku bisa dipukul di dinding.
Aku menancap di dinding.
Aku diawali dengan huruf P.
Ayo tebak siapakah aku?
Kenan pun menjawab PAKU.
Akhirnya saya menemukan sebuah formula ajaib, tebak-tebakan kali ini menggunakan kunci huruf awal yang sama, yaitu P. Setelah kata PAKU dan PALU, kata selanjutnya adalah PINTU, PANDA, dan PISANG. Sebenarnya formula ajaib itu ide dari Kenan. Hingga akhirnya Kenan memaksa saya untuk memberikan tebakan nama benda berawalan huruf P yang lainnya.
Selanjutnya, Kenan memberi ide tebak-tebakan benda yang diawali huruf A. Kata pertama yang saya gunakan adalah APEL.
Siapakah aku?
Aku berwarna merah
Aku adalah buah-buahan
Aku berwarna merah
Ayo tebak siapakah aku?
Kenan menjawab penuh semangat, APEL.
Kata selanjutnya ANGGUR, API, AIR, dan AWAN.
Tebakan selanjutnya adalah kata berawalan huruf G. Kata yang ditebak GAJAH, GIGI, GARPU, GIGI, dan GELAS. Kenan bisa menyebut kata-kata tersebut dengan benar.
Jam di dinding menunjukkan waktunya tidur malam. Main tebak-tebakan diakhiri. Kenan sudah berhasil mengingat kembali menyebutkan kata berawalan huruf P, A, dan G. Bagi saya, ini keberhasilan yang luar biasa, ketika Kenan mau diajak bermain tebak-tebakan dan menyebutkan huruf dengan benar.
Bermain dan belajar bersama anak usia dini itu yang terpenting adalah kontinu dan konsisten. Semakin sering dilakukan, anak semakin paham dan sisipan pelajaran yang diberikan tanpa anak tahu jika dia sedang belajar.
Bermain tebak-tebakan sambil belajar huruf sudah sering saya lakukan bersama Kenan. Aktivitas ini bisa dilakukan kapan saja. Bahkan, main tebak-tebakan bisa digunakan untuk menghabiskan waktu ketika harus antre di bank (baca: Cara kreatif menghabiskan waktu 3 jam mengantre di bank bersama anak-balita)
Anak usia dini adalah masa usia yang spesial. Oleh karena itu, harus ditemani secara spesial juga. Jangan biarkan anak usia dini bermain sendiri dan asyik dengan dunianya sendiri. Jika bisa hentikan semua aktivitas dan pilih temani anak saja, itu sangat-sangat baik dan pilihan ibu yang hebat. Saya bukan ibu yang sempurna, tetapi saya bersyukur bisa menjadi ibu di rumah menemani anak bermain dan belajar.