Refleksi 2014
Tahun 2014, aku memutuskan untuk berhenti dari pekerjaanku. Aku berhenti menjadi karyawan kantoran dan berusaha untuk berjuang sendiri di ladang penulisan dan bisnis.
Apakah aku menyesali keputusanku berhenti? TIDAK. Aku tidak menyesalinya, karena aku bisa menulis sesuka semau aku sendiri, aku bebas berekspresi dalam tulisanku. Hasilnya ada tiga naskah buku anak yang sudah tanda tangan kontrak perjanjian penerbitan. Satu naskah dengan Penerbit Laksana Kidz (Diva Press Yogyakarta) dan dua naskah dengan Penerbit Andi Yogyakarta. Tiga naskah ini memang tidak terbit tahun 2014, tapi menjadi investasi tahun 2015.
Selain itu, ada empat naskah yang kuajukan ke dua penerbit. Semoga awal tahun 2015, telah ada jawaban untuk naskah ini.
Tidak ada yang perlu disesali, bukan? Masih banyak harapan baik bagi seorang penulis. Kusyukuri semua yang kudapatkan dan kuperjuangkan dalam dunia tulis menulis ini.
Tidak hanya itu, aku berhenti dari pekerjaan karena ada pekerjaan kodrati yang harus aku jalani. Aku harus mengistirahatkan pikiranku dari pekerjaanku yang merongrong dari jam 8 pagi hingga 5 sore dari senin hingga jumat. Aku harus menggenapkan diriku menjadi seorang ibu. Puji Tuhan, saat ini aku sedang menantikan anak lanang dalam tubuhku yang akan terlahir di tahun 2015. Segala usaha dan harapan tinggi tidak sia-sia, aku siap menjadi seorang ibu. Tanpa sebuah pekerjaan rutinitas, aku bisa fokus mempersiapkan kedatangannya ke dunia. Membacakan banyak cerita untuknya ada kesenanganku yang tak bisa dibayar dengan apa pun. Aku bersyukur telah membuat keputusan berrhenti menjadi karyawan kantoran.
Aku syukuri semuanya, sangat aku syukuri.
Bisnis
Berhenti dari pekerjaan kantoran, membuatku lebih berani untuk membuat bisnis kecil-kecil sebagai sampingan kegiatan menulisku. Kanvas Polos Lina dan Toko Buku Canting, menjadi bisnis online yang kujalani kini. Apakah bisnis ini berjalan baik tahun 2014? Bisa kukatakan BAIK dan TIDAK BURUK. Bisnis ini kujalani sebagai sampingan, dibilang fokus, aku ga fokus banget, dibilang ga fokus, tapi ya hasilnya lumayanlah. Aku sendiri belum berani terlalu jauh menjalani bisnis. Aku hanya menjangkau yang bisa terjangkau saja, yang masih sulit kuraih, ya kulepaskan begitu saja. Untuk bisnis ini aku belum bisa terlalu ngoyo, apalagi dengan kondisi berbadan dua, aku harus memilih mana yang lebih utama kulakukan. Apa pun hasil dari bisnisku di tahun 2014, aku syukuri dengan sungguh. Di tahun 2015, semoga aku bisa lebih memberi ruang dan waktu untuk mengembangkan bisnis ini.
Selamat datang tahun 2015