Resensi Paskalina di Koran Jakarta
Kisah Inspiratif untuk Buah Hati

Ibu Amanda menyarankan untuk merapikan lebih banyak lagi baju, namun Amanda tidak juga menemukan dompetnya, hingga akhirnya semua baju tersimpan dengan rapi di kamar Amanda. Amanda tidak menyadari jika ibunya telah berhasil membuatnya merapikan kamar. Amanda melihat bahwa kamarnya rapi. Selama beberapa waktu dia tersenyum bersama ibunya. Dia lalu bertanya lagi dompetnya.
“Di pintu depan, menunggumu,” sahut ibunya. Amanda bergegas menuruni tangga dan pergi dengan teman-teman, sementara ibunya masih berdiri di lantai atas sambil tersenyum (hal 141). Kisah tersebut ditulis Amanda Kelly (11). Sebuah kisah masa kanak-kanak yang sederhana, namun memiliki nilai pembelajaran hidup yang luar biasa.
Pembaca atau orang tua tentu juga pernah mengalami kisah tersebut. Misalnya, menyuruh anak atau penghuni rumah lainnya untuk melakukan sesuatu, namun tidak dihiraukan. Pembaca atau orang tua tersebut tentu menjadi kesal. Pernahkah mereka berpikir mencari cara lain yang bijak sehingga tidak terjadi ketegangan? Kisah lain ditorehkan oleh Brandon Deitrick (12).
Brandon mempunyai kisah tentang kejujuran. Dia sakit perut yang luar biasa sehari setelah mengambil tanpa membayar kartu koleksi Star Wars di swalayan. Dia melakukan itu karena ayahnya tidak mau membelikan. Hati nurani Brandon berteriak telah melakukan hal yang salah. Muncul ketakutan, dia tidak bisa lagi pergi ke swalayan tersebut dan terbayang akan dipenjara.
Akhirnya anak itu mengaku “dosa” pada ibunya yang lalu memberi uang dan mengantarnya agar berkata sejujurnya pada pemilik swalayan. “Setelah melakukan kebenaran, aku merasa lebih baik. Namun, aku masih merasa bersalah karena melakukan sesuatu yang tak pernah terpikir dalam hidup. Setiap kali berpikir tentang mencuri, aku lalu merinding dan muncul perasaan seperti yang kualami saat mencuri satu pak kartu itu. Aku juga mendapat pelajaran penting dalam minggu tersebut: dengarkan kepala dan hatimu, bukan kerasukanmu (hal 108).
Kisah Brandon tersebut tentu ada yang pernah mengalami. Kiranya tepat bila kisah ini dibacakan kepada anakanak. Melalui kisah Brandon, bocah anak bisa belajar bahwa tidak jujur itu sungguh membuat hidup tidak nyaman. Cerita Brandon dan Amanda hanyalah dua dari 58 kisah dalam buku Chicken Soup for the Kid’s Soul 2.
Buku kumpulan kisah nyata yang inspiratif ini ditulis anak-anak dan juga orang dewasa. Banyak pesan yang bisa dipetik pembaca, di antaranya tentang perilaku baik, kejujuran, berani membuat keputusan, persahabatan, dan keluarga. Chicken Soup ini bisa dibacakan guru untuk siswa-siswanya, orang tua untuk anak-anaknya, atau dibaca anakanak sendiri. Kisah-kisahnya memang banyak memberi pelajaran nilai bagi bocah, tetapi tidak ada kesan menceramahi atau menggurui. Jadikan buku ini hadiah bernilai untuk anak-anak.
Peresensi adalah Paskalina Oktavianawati, tinggal di Jakarta
Judul : Chicken Soup for the Kid’s Soul 2
Penulis : Jack Canfield dkk
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Jakarta, 2012
Tebal : xxii 206 halaman
ISBN : 978-979-22-7886-6
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.