Doa utama hari ini adalah Tuhan berikan cuaca yang baik untuk hari ini karena saya harus bolak-balik ke rumah salit hari ini. Luar biasa Tuhan mendengarkan doa saya. Cuaca hari ini sungguh baik hati. Terima kasih Tuhan.
Hari ini, Jumat, 14 Oktober 2022, sudah direncanakan untuk bertemu dengan dokter bedah umum rumah sakit sari asih. Jika ingat beberapa hari ke belakang, sudah terlalu banyak lelah yang dilalui, baik lelah hati maupun raga.
Baca juga: Rumah Sakit Sari Asih Sedang Perbaikan dan Maintenance System, Harap Dimaklum
Pukul sekitar pukul 8.30 ojek online sudah dipesan beberapa menit lagi tiba. Sekitar pukul 9 saya sampai di rumah sakit Sari Asih. Situasi sudah ramai dan pastinya antrean di loket registrasi juga sudah padat.
Saya mengambil nomor antrean di mesin antrean, benar saja, saya mendapat nomor antrian 134 dan baru berjalan sampai nomor 50 (kalau tidak salah). Masih ada tempat duduk kosong di belakang, segera saya menghampiri tempat duduk itu bersama anak lanang.
Satu jam berlalu, nomor antrean masih jauh menuju nomor 134. Bagi saya tidak masalah mengantre karena itu sudah pasti terjadi. Saya sudah mempersiapkan kemungkinan mengantre lama. Saya mengantre bersama anak lanang. Segala kebutuhannya harus saya siapkan supaya anak lanang bisa anteng dan duduk manis.
Karena tadi anak lanang belum makan nasi jadi saya buka bekal. Saya tawarkan makan dan dia langsung makan dengan teman lauk seadanya. Anggap saja berada di rumah sendiri ya Dek. 😆
Antrean masih panjang, kanan-kiri, depan-belakang, orangtua-muda, dan anak-anak sedang mengantre juga. Saya dan anak lanang sibuk dengan makan bekal. Anak lanang makan dengan lahap hingga habis bekalnya.
ANAK LANANG TETAP ANTENG SAAT ANTRE
Saat berencana pergi ke rumah sakit bersama anak lanang, yang utama saya persiapkan adalah membawa barang yang diminati anak lanang. Apa saja itu? Saya membawa buku bergambar, buku tulis, dan spidol atau bolpoin warna-warni. Orang dewasa bisa punya berbagai cara untuk menghalau saat mengantre, tetapi anak-anak batita bisa jadi hanya akan menangis atau tantrum saat merasa bosan menunggu lama.
Puji Tuhan, saat anak lanang terpaksa harus menemani saya mengantre pendaftaran di Rumah Sakit Sari Asih selama kurang lebih 2 jam, tidak ada tangis yang pecah. Saya mau buku lihat-lihat buku bergambar buku untuk dicoret-coret saya mencoba memikirkan aktivitas yang mungkin dilakukan untuk menghalau rasa bosan menunggu.
Sekitar pukul 10.45 WIB, pasien yang mengantre untuk Dokter Dj*** diminta untuk ke loket dan menyerahkan berkas pendaftaran. Meskipun saya mendaftar untuk sore hari, saya turut menyerahkan berkas dan diterima. Puji Tuhan. Jika demikian, sebentar lagi pasti bisa pulang.
ANTREAN PENDAFTARAN BPJS BERAKHIR
Benar dugaan saya, lima belas menit kemudian nama saya dipanggil. Antrean pendaftaran pun berakhir. Saya membawa berkas saya ke poliklinik dan menyerah bekas data saya. “Untuk Dokter Dj*** nanti sore, Mbak,” kata saya.
“Sekarang, kan Dokter Dj*** sedang praktek,” jawab Mbak Perawat.
“Saya jadwal yang nanti sore saja, kasihan anak saya kalau harus antre lagi. Udah banyak yang antre kan sekarang?” kata saya.
“Ya. Kalau begitu ditensi sekarang saja.”
Tekanan darah saya pun diperiksa, hmm cukup tinggi. Saya harus mulai berhati-hati dengan emosi saya.😗
Usai ditensi, saya dan anak lanang pun pulang. Belum membawa kelegaan😚 karena nanti sore, pukul 17.00 wib harus kembali ke rumah sakit untuk bertemu dokter. Harus semangat💪😉
DIA BICARA TERUS, SAYA BAHAGIA
Pukul 11.15 wib, taksi online membawa kami pulang. Hal berbeda terjadi selama perjalanan. Biasanya anak lanang duduk manis diam, apalagi saat ini adalah jam tidur siangnya. Selama 30 menit berada di taksi online anak lanang berbicara terus, menunjuk kendaraan yang dilihatnya. Kini dia bisa bicara, saya bahagia, walaupun bagi orang lain (Pak Driver) berisik sekali🤭.
Anak lanang menunjuk dan menyebut truk, bus, mobil, dan lainnya. Saya bahagia, kini kosa katanya bertambah lagi dan lagi. Anak saya hampir lancar bicara, tanpa harus terapi mahal. Dan, taksi online sampai di depan rumah.
Pendaftaran dokter sudah, tapi belum ketemu dokter. Sore nanti baru ketemu dokter. Cerita masih bersambung. Mungkin harus mengantre lebih lama atau malah hanya sebentar saja? Yang penting TUHAN memberkati dengan cuaca yang baik hati. Puji Tuhan.
BERSAMBUNG
Baca juga: Sebuah Catatan: Akhirnya Bisa Ketemu dengan Dokter Bedah Umum Rumah Sakit Sari Asih (2)
Sebuah catatan, Jumat, 14 Oktober 2022
#rumahsakitsariasih #catatanpaskalina #paskalinaaskalin #paskalinawriter