Sowan Digital ke Makam
Seharusnya sudah bisa pergi ke mana saja, tanpa ada halangan apapun. Ya, seharusnya…
Pasti akan sangat menyenangkan jika sebelum Natal tiba bisa pergi ke makam Bapak. Pada kenyataannya saya tidak bisa pergi. Saya tidak bisa mengajak anak-anak saya untuk sowan ke tempat peristirahatan terakhir Bapak.
Walaupun tidak bisa pergi ke makam, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk tetap bisa melihat makam Bapak dari dekat.
Saya bersyukur masih ada keluarga di Sukabumi yang bisa menjadi perantara guna meminta orang untuk membersihkan makam.
Lalu, saya bisa memintanya untuk video call di makam Bapak dan saya pun bisa berdoa untuk Bapak, sambil menatap makam Bapak. Selain saya sendiri, saya juga mengajak saudara saya yang tinggal di Sidoarjo untuk bergabung berdoa bersama Bapak.
Saya perlu berterima kasih pada kecanggihan teknologi saat ini. Semuanya serba mudah, serba cepat, dan serba bisa. Lalu, saya menyebut apa yang saya lakukan adalah SOWAN DIGITAL.
Sowan Digital
Sowan berasal dari bahasa Jawa. Kata sowan telah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Menurut KBBI sowan adalah menghadap kepada orang yang dianggap harus dihormati, seperti raja, guru, atasan dan orang tua. Sowan juga dapat diartikan berkunjung.
Digital sesuai KBBI ada dua arti. Pertama yang berhubungan dengan angka-angka untuk menunjukkan informasi atau sistem perhitungan tertentu, sedangkan arti kedua berkaitan dengan atau menggunakan komputer atau internet.
Jadi sowan digital adalah kunjungan yang dilakukan dengan perantaraan teknologi. Saya melakukan sowan digital ke makam Bapak melalui video call Whatsapp.
Luar biasa, kemudahan yang terjadi saat ini, bisa menyempurnakan segala ketidakberdayaan. Saya tidak berdaya pada keadaan sehingga tak mampu pergi ke makam dalam waktu dekat ini. Tetapi, teknologi membantu saya dan membuat saya tetap bisa menatap makam Bapak walaupun tak bisa menyentuhnya.