Wabah virus COVID-19 yang terus memakan korban membuat pemerintah membuat kebijakan terbaik untuk warganya. Salah satunya dengan meliburkan anak sekolah mulai PAUD hingga jenjang SMA. Libur berlangsung selama 14 hari mulai tanggal 16 s.d 28 Maret 2020. Bahkan, untuk wilayah DKI Jakarta, telah keluar surat edaran dari gubernur jika libur diperpanjang hingga 2 April 2020. Semua karena COVID-19.
Setiap daerah mempunyai kebijakan masing-masing sesuai dengan kondisi wabah yang terjadi. Saat ini DKI Jakarta pada posisi paling atas dari sisi jumlah orang yang positif terkena virus COVID-19. Tidak hanya anak sekolah yang diliburkan, kantor-kantor juga diimbau untuk meliburkan karyawannya selama 14 hari. Perniagaan pun diimbau untuk libur dari segala aktivitas. Khusus DKI Jakarta, transportasi publik seperti Transjakarta dan MRT pun membatasi jam beroperasi untuk mengurangi penularan virus COVID-19. Semua karena COVID-19.
Belajar di Rumah
Orangtua dan guru mempunyai peran paling besar untuk membuat anak mau “belajar di rumah”, selama libur karena wabah COVID-19. Beruntunglah saat ini komunikasi guru dan orangtua dapat berjalan dengan mudah karena adanya kemajuan teknologi. Melalui grup Whatsapp guru dapat mengingatkan orangtua untuk memantau aktivitas anak-anaknya ketika di rumah hingga memastikan anak mengerjakan tugasnya. Guru secara daring dapat memantau siswanya saat mengerjakan tugas dan meminta siswa mengirimkan hasil tugas melalui email. Sungguh luar biasa zaman ini, serba mudah, serba cepat dan gampang, komunikasi dapat terjalin dengan tanpa kendala. Selama ada jaringan internet, komunikasi lancar.
Di lini masa tak kalah seru penuh dengan foto-foto anak-anak yang sedang belajar di rumah didampingi oleh orangtua mereka. Bagi anak sekolah, liburan kali ini liburan langka karena mereka harus tetap di rumah dan
Bagi anak-anak usia SD, SMP, dan SMA, orangtua hanya perlu memastikan anak-anak mereka mengerjakan tugas dan mengirimkan hasil tepat waktu.
Namun akan cukup sulit bagi orang tua yang memiliki anak usia pra sekolah dasar atau anak usia dini. Anak-anak ini lebih cenderung suka bermain belajar ketimbang belajar. Dalam kondisi dan situasi seperti saat ini orangtua yang mempunyai anak usia dini harus ekstra pendampingan pada anak. Anak usia dini cenderung cepat bosan, apalagi harus di rumah terus-menerus.
Sama seperti anak usia SD hingga SMA, anak-anak yang duduk di sekolah PAUD atau taman kanak-kanak, libur sekolah kali ini juga diberi tugas lembar aktivitas. Sang Guru juga secara terus-menerus memantau apa yang dikerjakan oleh anak-anak. Sementara orangtua, mengirimkan foto aktivitas mengerjakan tugas anak-anak melalui grup Whatsapp.
Anak saya Kenan (5 tahun), kelas TK A, sudah menyelesaikan lembar aktivitas yang diberikan gurunya untuk dikerjakan saat libur sekolah. Setelah semua lembar aktivitas selesai dikerjakan, aktivitas apa lagi yang bisa dilakukan Kenan di rumah?
Orangtua harus punya segudang ide untuk beraktivitas seru bersama anak usia dini di rumah. Selama wabah COVID-19 masih terus berkembang penyebarannya, orangtua sebisa mungkin harus mengajak anak tetap beraktivitas di dalam rumah.
Baca selanjutnya: Lima Aktivitas Bermain Sambil Belajar yang Bisa Dilakukan Orangtua Bersama Anak Usia Dini Selama Liburan di Rumah