#persiapanmasuksd #siapmasuksd
Menurut informasi dari akun Instagram resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, @kemdikbud.ri, ada empat (4) poin yang perlu dipersiapkan orangtua ketika memiliki anak menjalani transisi PAUD ke SD atau dengan kata lain anak mau masuk SD.
(1) Ajak anak untuk melakukan kegiatan fisik, seperti olahraga kasti dan bermain bentengan yang memiliki aturan dan melatih ketangkasan anak.
(2) Biasakan anak untuk merapikan barang-barang setelah digunakan seperti alat tulis atau mainan kesukaannya Untuk menimbulkan rasa kepemilikan anak pada barang pribadinya.
(3) Bangun kepekaan anak terhadap simbol-simbol yang ada di sekitarnya. Ibu dan ayah bisa menempelkan nama-nama benda di sekitar anak, seperti “lemari”, “jendela”, dan pintu agar anak terbiasa lihat simbol-simbol tersebut.
(4) Latih dan biasakan anak untuk dapat menolong dirinya sendiri, seperti menggunakan celana dan baju sendiri serta membersihkan diri setelah BAK atau BAB.
Keempat hal tersebut menyangkut kemampuan mengatur diri sendiri atau kemandirian anak. Mengingat nanti saat anak masuk SD, anak tidak lagi bisa selalu ditemani oleh guru atau orangtua/pengasuh saat di sekolah saat beraktivitas, misalnya pergi ke toilet.
Melatih Keterampilan Sosial
Saat anak masuk SD ada banyak penyesuaian yang harus dilakukan anak. Oleh karena itu, orangtua harus turut membantu persiapan-persiapan tersebut.
Tidak hanya tentang kemandirian, keterampilan sosial anak juga perlu dilatihkan. Apakah yang dimaksud dengan keterampilan sosial?
Keterampilan sosial adalah kemampuan individu untuk berkomunikasi efektif dengan orang lain baik secara verbal maupun nonverbal sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat itu, di mana keterampilan ini merupakan perilaku yang bisa dipelajari.
Contoh keterampilan sosial:
– bisa berbagi dengan teman
– bisa bekerja sama
– bisa menerima perintah
– bisa menerima kritik
– dan sebagainya.